Pada dasarnya franchise terbentuk ketika francisor menjalin hubungan hukum untuk melakukan kontrak kerjasama secara terpadu terhadap merek, desain tata letak dan lain sebagainya yang berkenaan dengan hak kekayaan intelektual serta metode bisnis secara kontinyu dalam suatu periode tertentu dengan francisee.
Ada 4 Jenis Franchise:
1. Master Franchise. Dalam kontrak ini, franchisee juga berhak menjual hak francise yang dimilikinya pada peminat lain yang berada dalam wilayah tertentu.
2. Area Development Program. Di sini franchisee memiliki hak mengembangkan bisnis franchise yang bersangkutan dalam suatu wilayah tertentu, tanpa memiliki hak menjual ulang hak yang dimilikinya. Jadi bedanya dengan master franchise hanya pada ada tidaknya hak untuk menjual ulang franchise yang dibelinya.
3. Joint Venture Franchise Program. Kontrak ini terjadi jika francisor ikut menginvestasikan dana selain memberikan dukungan manajemen dan teknis. Franchisee tetap bertugas mengembangkan dan mengoperasikan tempat usaha yang bersangkutan. Biaya-biaya yang timbul dan keuntungan yang diperoleh akan dibagi oleh franchisor dan franchisee sesuai dengan perjanjian.
4. Mixed Franchise. Tipe ini terjadi jika franchisor menawarkan paket franchise yang memungkinkan franchisee yang modalnya terbatas untuk mengelola sebagian fungsi usaha saja. Misalnya produksi dilakukanh franchisor dan franchisee hanya mengelola proses penjualannya saja. Selain paket seperti itu, franchisor tersebut biasanya juga menawarkan paket utuh kepada franchisee yang memiliki modal cukup.
Bagi pemilik usaha, pengembangan melaluhi franchise mempunyai tujuan utama untuk memperoleh laba dalam waktu yang lebih singkat dan ekspansi lebih cepat dengan risiko modal yang kecil.
Waralaba atau franchise sebagai salah satu alternatif dalam pengembangan usaha, tentu saja mempunyai keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian (Martin Mendelsohn, 1997 : 27-33).
KEUNTUNGAN FRANCHISE:
a. Kurangnya pengetahuan dasar dan pengetahuan khusus yang dimiliki franchisee, ditanggulangi dengan program pelatihan dari franchisor.
b. Franchisee mendapatkan insentif dengan memiliki bisnis sendiri yang memiliki keuntungan tambahan dari bantuan terus-menerus franchisor, karena franchisee adalah pengusaha independen yang beroperasi di dalam kerangka perjanjian franchise.
c. Di dalam banyak kasus, bisnis franchisee mendapat keuntungan dari operasi di bawah nama yang telah mapan dalam pandangan dan fikiran masyarakat. Tentunya akan ada skema francise baru yang masih dalam proses menjadi mapan dan yang namanya belum begitu dikenal.
d. Franchisee membutuhkan modal yang lebih kecil dibandingkaan bila ia mendirikan bisnis secara mandiri, karena franchisor melalui operasi percobaannya telah menghapuskan biaya-biaya yang tidak perlu.
e. Franchisee akan menerima bantuan berikut ini: Seleksi tempat, mempersiapakan perbaikan gedung atau ruangan, mendapatkan dana untuk sebagian biaya akuisisi dari bisnis yang difranchisekan, pelatihan staff dan pegawai, pembelian peralatan, seleksi dan pembelian suku cadang serta membantu membuka bisnis dan menjalankannya dengan lancar.
f. Franchisee mendapat keuntungan dari aktifitas iklan dan promosi franchisor pada tingkat nasional.
g. Franchisee mendapatkan keuntungan dari daya beli yang besar dan kemampuan negosiasi yang dilakukan franchisor atas nama seluruh franchisee di jejaringnya.
h. Franchisee mendapatkan pengetahuan yang khusus dan berskill tinggi serta pengalaman dari organisasi dan manajemen kantor pusat franchisor, walaupun dia tetap mandiri dalam bisnisnya sendiri.
i. Risiko bisnis franchisee berkurang sangat besar.
j. Franchisee mendapatkan jasa-jasa dari para staf lapangan franchisor yang berada di sana untuk membantunya mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul dari waktu ke waktu dalam pengelolaan bisnis.
k. Franchisee mendapat keuntungan dari penggunaan paten, merek dagang, hak cipta, rahasia dagang serta proses, formula, dan resep rahasia milik franchisor.
l. Franchisor mengumpulkan banyak informasi dan pengalaman yang tersedia sebanyak-banyaknya untuk dibagi kepada seluruh franchisee dalam sistemnya.
m. Kadang-kadang terdapat jaminan territorial untuk memastikan bahwa tidak ada franchisee lain di dalam wilayah bisnis franchise.
n. Dengan dukungan yang diberikan bank-bank kepada franchising, franchisee akan sangat mungkin mendapatkan akses ke sumber-sumber pinjaman dan syarat-syarat pinjaman yang tersedia baginya.
KERUGIAN FRANCHISE:
a. Tidak dapat dihindari bahwa hubungan antara franchisor dengan franchisee pasti melibatkan penekanan kontrol, karena kontrol tersebut akan mengatur kualitas jasa dan produk yang akan diberikan kepada masyarakat melaluhi franchisee.
b. Franchisee harus membayar kepada franchisor untuk jasa-jasa yang didapatkannya dan untuk penggunaan system, yaitu dengan uang franchise (franchise fee) pendahuluan dan uang franchise terus menerus.
c. Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor.
d. Kontrak franchise akan berisi beberapa pembatasan terhadap bisnis yang difranchisekan.
e. Franchisee mungkin akan menemukan dirinya menjadi terlalu tergantung terhadap franchisor.
f. Kebijakan-kebijakan franchisor mungkin mempengaruhi keberuntungan franchisee.
5 SYARAT YANG HARUS DIMILIKI BILA WARALABA INGIN SUKSES, yaitu:
1. UNIK, maksudnya bahwa adanya keunggulan yang spesifik dan jelas, serta tidak dimiliki oleh para pesaingnya ataupun tidak mudah untuk ditiru.
2. TERBUKTI, maksudnya bahwa usaha yang akan diwaralabakan tersebut telah terbukti nyata dalam menjalankan usahanya yang memberikan keuntungan dan mempunyai potensi pengembangan pasar yang lebih luas.
3. MEMILIKI STANDARD, yang meliputi: peralatannya, sistem usahanya, proses kerjanya, dan banyak hal lagi yang pada intinya di manapun usaha waralaba akan dibuka maka konsumen akan memperoleh produk yang sama. Disertai adanya transparansi informasi kepada penerima waralaba sehingga dapat dihindarkan risiko kegagalan kepada calon penerima waralaba.
4. DAPAT DITERAPKAN, artinya bahwa segala hal yang meliputi pengalaman, sistem kerja, hak kekayaan intelektual termasuk di dalamnya rahasia dagang dapat dijaga kerahasiaannya oleh pemilik waralaba. Namun demikian terhadap segala sesuatu yang dirahasiakan tersebut tetap dapat diterapkan dan digunakan kepada penerima waralaba.
Selasa, 22 Desember 2009
FRANCHISE/ WARALABA
Waralaba (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan (Wikipedia).
Adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa[3]. (Disperindag)
Adalah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu (Asosiasi Franchise Indonesia).
Waralaba pada hakekatnya merupakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk memperluas jangkauan usaha untuk meningkatkan pangsa pasar atau penjualannya. Pengembangan usaha semakin cepat dengan dana yang relatif terbatas, karena dengan melibatkan investor lain untuk turut serta menggunakan pengalaman, hak kekayaan intelektual, sistem atau cara kerja serta ketrampilan yang dimilikinya.
Seringkali antara waralaba atau franchise disamakan dengan lisensi, padahal keduanya berbeda. Pada lisensi hanya memberikan ijin untuk menggunakan hak kekayaan intelektual tertentu saja, sedangkan pada waralaba lebih luas daripada lisensi. Hal ini disebaban pada waralaba di dalamnya antara lain ada lisensi penggunaan hak kekayaan intelektual yang disertai dengan suatu system kerja, ketrampilan, pengalaman dan berbagai system pelayanan yang dimilikinya.
Waralaba memungkinkan perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar ke pasar baru tanpa harus keluar biaya dari kocek sendiri. Perusahaan sebagai pemberi waralaba (franchisor) dapat memegang kendali atas penerima waralaba (franchisee) dengan memberikan dukungan perihal strategi penjualan-pelayanan, reputasi, merek, dan standard kualitas serta dukungan lainnya. Dukungan ini tentunya diimbangi dengan imbalan fee yang fixed atau variabel secara periodik. Jadi intinya waralaba memungkinkan perusahaan untuk memperluas jaringan bisnis dan sekaligus memperkecil risiko karena ada proses berbagi risiko dengan franchisee (Roy Sembel dan Tedy Ferdiansyah, 2002).
Dengan cara waralaba atau franchise perusahaan melakukan pengembangan pasar tanpa harus mengeluarkan investasi baru, bahkan dapat memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk turut serta menjalankan usahanya. Perusahaan sebagai pemberi waralaba (franchisor) akan mengendalikan penerima waralaba dalam menjalankan usahanya, yaitu dengan memberikan dukungan sepenuhnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
Dukungan yang diberikan oleh franchisor kepada franchisee tentunya ada imbalannya, baik berupa imbalan yang sifatnya tetap dan imbalan yang sifatnya periodik sesuai dengan hasil yang diperoleh dari dukungan yang diberikannya. Dengan demikian pada dasarnya waralaba memungkinkan suatu perusahaan meluaskan jaringan usahanya, dengan cara melibatkan pihak lain sebagai investor yang akan menanggung risiko sendiri, tetapi di lain pihak bagi franchisor ini merupakan pengembangan usaha dengan membagi risiko kepada pihak lain.
Pengembangan usaha melaluhi waralaba pada dasarnya mengembangkan usaha secara cepat memakai modal pihak lain, tentu saja risikonya juga ditanggung oleh penerima waralaba. Penerima waralaba akan mendapatkan pelatihan, sistem, hak kekayaan intelektual, bahkan peralatan maupun bahan baku, tanpa harus memiliki pengalaman usaha lebih dahulu. Adapun pemberi waralaba mempunyai hak untuk mendapatkan franchise fee atas penggunaan merek dan sistem, yang diterimakan pada awal perjanjian untuk suatu jangka waktu tertentu biasanya sekurang-kurangnya lima tahun. Selain itu juga mendapatkan royalty dari penerima waralaba, yang berupa persentase dari nilai penjualan setiap bulannya.
Adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa[3]. (Disperindag)
Adalah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu (Asosiasi Franchise Indonesia).
Waralaba pada hakekatnya merupakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk memperluas jangkauan usaha untuk meningkatkan pangsa pasar atau penjualannya. Pengembangan usaha semakin cepat dengan dana yang relatif terbatas, karena dengan melibatkan investor lain untuk turut serta menggunakan pengalaman, hak kekayaan intelektual, sistem atau cara kerja serta ketrampilan yang dimilikinya.
Seringkali antara waralaba atau franchise disamakan dengan lisensi, padahal keduanya berbeda. Pada lisensi hanya memberikan ijin untuk menggunakan hak kekayaan intelektual tertentu saja, sedangkan pada waralaba lebih luas daripada lisensi. Hal ini disebaban pada waralaba di dalamnya antara lain ada lisensi penggunaan hak kekayaan intelektual yang disertai dengan suatu system kerja, ketrampilan, pengalaman dan berbagai system pelayanan yang dimilikinya.
Waralaba memungkinkan perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar ke pasar baru tanpa harus keluar biaya dari kocek sendiri. Perusahaan sebagai pemberi waralaba (franchisor) dapat memegang kendali atas penerima waralaba (franchisee) dengan memberikan dukungan perihal strategi penjualan-pelayanan, reputasi, merek, dan standard kualitas serta dukungan lainnya. Dukungan ini tentunya diimbangi dengan imbalan fee yang fixed atau variabel secara periodik. Jadi intinya waralaba memungkinkan perusahaan untuk memperluas jaringan bisnis dan sekaligus memperkecil risiko karena ada proses berbagi risiko dengan franchisee (Roy Sembel dan Tedy Ferdiansyah, 2002).
Dengan cara waralaba atau franchise perusahaan melakukan pengembangan pasar tanpa harus mengeluarkan investasi baru, bahkan dapat memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk turut serta menjalankan usahanya. Perusahaan sebagai pemberi waralaba (franchisor) akan mengendalikan penerima waralaba dalam menjalankan usahanya, yaitu dengan memberikan dukungan sepenuhnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
Dukungan yang diberikan oleh franchisor kepada franchisee tentunya ada imbalannya, baik berupa imbalan yang sifatnya tetap dan imbalan yang sifatnya periodik sesuai dengan hasil yang diperoleh dari dukungan yang diberikannya. Dengan demikian pada dasarnya waralaba memungkinkan suatu perusahaan meluaskan jaringan usahanya, dengan cara melibatkan pihak lain sebagai investor yang akan menanggung risiko sendiri, tetapi di lain pihak bagi franchisor ini merupakan pengembangan usaha dengan membagi risiko kepada pihak lain.
Pengembangan usaha melaluhi waralaba pada dasarnya mengembangkan usaha secara cepat memakai modal pihak lain, tentu saja risikonya juga ditanggung oleh penerima waralaba. Penerima waralaba akan mendapatkan pelatihan, sistem, hak kekayaan intelektual, bahkan peralatan maupun bahan baku, tanpa harus memiliki pengalaman usaha lebih dahulu. Adapun pemberi waralaba mempunyai hak untuk mendapatkan franchise fee atas penggunaan merek dan sistem, yang diterimakan pada awal perjanjian untuk suatu jangka waktu tertentu biasanya sekurang-kurangnya lima tahun. Selain itu juga mendapatkan royalty dari penerima waralaba, yang berupa persentase dari nilai penjualan setiap bulannya.
Kamis, 17 Desember 2009
10 KESALAHAN PENGUSAHA PEJABAT
satulelaki.com - Menjadi seorang pengusaha yang sukses tidak hanya diperlukan kemampuan dalam menyusun strategi bisnis. Yang paling mendasar adalah mental dan kejelian menghadapi situasi. Tanpa mental yang matang, seorang entrepreneur bisa terjerumus dalam situasi menyulitkan.
Kadang ada beberapa hal yang bisa menjerat entrepreneur untuk berbuat suatu kesalahan. Kesalahan-kesalahan apa saja yang mungkin terjadi?
Berikut sepuluh kesalahan yang biasa terjadi:
1. Terus menerus menggunakan dan tetap terikat dengan suatu gagasan dalam jangka waktu panjang. Ingat, jangan menikah dengan hanya satu ide saja karena ide-ide baru adalah kunci keberhasilan seorang pengusaha. Mainkan banyak ide dan perhatikan mana ide yang paling tepat menghasilkan uang dan kesuksesan.
2. Mencoba menjadi sesuatu yang lain atau berperan lain di samping sebagai seorang pengusaha. Pengusaha adalah seorang pengusaha, jadi janganlah Anda berperilaku sebagai orang lain (birokrat). Perbedaan dan keunikan yang Anda miliki adalah kekuatan Anda sendiri.
3. Mempercayai kata hati sendiri tanpa memperdulikan pendapat orang lain. Seorang pengusaha secara genetik dibekali dengan rasa optimis, namun bukan berarti tak memperdulikan sekitar. Di sisi lain, jangan selalu mempercayai apa yang dikatakan orang lain kepada Anda. Pandai-pandailah menganalisa suatu pendapat atau gagasan.
4. Mengindahkan posisi keuangan. Anda harus selalu siap dalam masalah keuangan jika suatu saat dihadapkan dalam situasi terdesak. Makanya, seorang pengusaha juga harus selalu memantau dalam urusan ini.
5. Cara membujuk staf yang lemah dan kurang berkualitas. Tidak banyak karyawan yang menyukai cara-cara pengusaha yang kekanak-kanakan dan tidak dewasa. Oleh karena itu, jika pengusaha ingin meningkatkan kualitas karyawan yang lemah, dia harus bergerak dan bertindak dewasa selayaknya seorang manusia.
6. Mencampuradukan kemungkinan-kemungkinan dengan realitas. Rencanakan sesuatu dengan sewajarnya. Seorang pengusaha yang sukses hidup dalam dunia yang penuh kemungkinan namun membelanjakan uangnya dalam dunia realitas.
7. Bekerja atau menjual terlalu keras/tinggi. Pengusaha harus mengetahui kemampuan karyawannya untuk mentargetkan penjualan, jangan pernah mempunyai target yang tak mungkin tercapai.
8. Tidak menyusun struktur support. Pekerjakan orang-orang dan servis untuk mengatasi banyak keperluan personal dan bisnis Anda. Kebanyakan para pengusaha melakukannya lebih baik ketika mereka mendapat dukungan penuh walaupun secara transparan. Jadilah seseorang yang bertanggung jawab dalam hal ini.
9. Terlalu banyak mendelegasikan kerja. Kebanyakan para pengusaha terlalu banyak mendelegasikan tugas dan pekerjaan kepada stafnya. Sebaiknya, pelajari kemampuan dari tanggung jawab tersebut dan sempurnakan tugas yang didelegasikan kepada staf tersebut dengan asumsi mereka dapat melakukannya dengan baik.
10. Sikap menyerah atau putus asa. Kesuksesan kadang berawal dari kegagalan. Beberapa pengusaha sukses pasti pernah mengalami kegagalan sebelum melakukan sesuatu dengan sempurna. Jadi, saat Anda gagal, pelajari kegagalan tersebut kemudian coba lagi dengan peuh kearifan. Jangan pernah menyerah..[int]
Kadang ada beberapa hal yang bisa menjerat entrepreneur untuk berbuat suatu kesalahan. Kesalahan-kesalahan apa saja yang mungkin terjadi?
Berikut sepuluh kesalahan yang biasa terjadi:
1. Terus menerus menggunakan dan tetap terikat dengan suatu gagasan dalam jangka waktu panjang. Ingat, jangan menikah dengan hanya satu ide saja karena ide-ide baru adalah kunci keberhasilan seorang pengusaha. Mainkan banyak ide dan perhatikan mana ide yang paling tepat menghasilkan uang dan kesuksesan.
2. Mencoba menjadi sesuatu yang lain atau berperan lain di samping sebagai seorang pengusaha. Pengusaha adalah seorang pengusaha, jadi janganlah Anda berperilaku sebagai orang lain (birokrat). Perbedaan dan keunikan yang Anda miliki adalah kekuatan Anda sendiri.
3. Mempercayai kata hati sendiri tanpa memperdulikan pendapat orang lain. Seorang pengusaha secara genetik dibekali dengan rasa optimis, namun bukan berarti tak memperdulikan sekitar. Di sisi lain, jangan selalu mempercayai apa yang dikatakan orang lain kepada Anda. Pandai-pandailah menganalisa suatu pendapat atau gagasan.
4. Mengindahkan posisi keuangan. Anda harus selalu siap dalam masalah keuangan jika suatu saat dihadapkan dalam situasi terdesak. Makanya, seorang pengusaha juga harus selalu memantau dalam urusan ini.
5. Cara membujuk staf yang lemah dan kurang berkualitas. Tidak banyak karyawan yang menyukai cara-cara pengusaha yang kekanak-kanakan dan tidak dewasa. Oleh karena itu, jika pengusaha ingin meningkatkan kualitas karyawan yang lemah, dia harus bergerak dan bertindak dewasa selayaknya seorang manusia.
6. Mencampuradukan kemungkinan-kemungkinan dengan realitas. Rencanakan sesuatu dengan sewajarnya. Seorang pengusaha yang sukses hidup dalam dunia yang penuh kemungkinan namun membelanjakan uangnya dalam dunia realitas.
7. Bekerja atau menjual terlalu keras/tinggi. Pengusaha harus mengetahui kemampuan karyawannya untuk mentargetkan penjualan, jangan pernah mempunyai target yang tak mungkin tercapai.
8. Tidak menyusun struktur support. Pekerjakan orang-orang dan servis untuk mengatasi banyak keperluan personal dan bisnis Anda. Kebanyakan para pengusaha melakukannya lebih baik ketika mereka mendapat dukungan penuh walaupun secara transparan. Jadilah seseorang yang bertanggung jawab dalam hal ini.
9. Terlalu banyak mendelegasikan kerja. Kebanyakan para pengusaha terlalu banyak mendelegasikan tugas dan pekerjaan kepada stafnya. Sebaiknya, pelajari kemampuan dari tanggung jawab tersebut dan sempurnakan tugas yang didelegasikan kepada staf tersebut dengan asumsi mereka dapat melakukannya dengan baik.
10. Sikap menyerah atau putus asa. Kesuksesan kadang berawal dari kegagalan. Beberapa pengusaha sukses pasti pernah mengalami kegagalan sebelum melakukan sesuatu dengan sempurna. Jadi, saat Anda gagal, pelajari kegagalan tersebut kemudian coba lagi dengan peuh kearifan. Jangan pernah menyerah..[int]
7 HAL MENGHANCURKAN KARIR MANAJEMEN
Membangun karir tidaklah semudah mempertahankannya, apalagi di tengah persaingan bisnis masa kini. Saatnya Anda berhati-hati dalam mengambil langkah kerja demi keberhasilan Anda. Namun, tanpa disadari kadang kala seseorang terlena oleh tugas dan kesuksesan yang telah diraihnya sehingga menimbulkan kesalahan yang bisa menghancurkannya.
Apa saja kesalahan-kesalahan yang memnungkinkan jatuhnya usaha Anda?
Berikut tujuh hal yang bisa menurunkan karir seorang pengusaha, yaitu:
1. Memulai proyek-proyek baru dibandingkan melengkapi proyek yang telah ada dan mencari jalan keluar dari kemungkinan hambatan yang ada.
2. Gagal mendelegasikan tugas kepada stafnya.
3. Lupa memulai sesuatu dengan tujuan akhir yang hendak dicapai. Memang sangat bagus berada dalam sebuah bisnis, tetapi akan sangat membantu jika Anda tahu di mana Anda mulai dan di mana akan berakhir. Atau setidaknya Anda mempunyai peta tertulis mengenai ide atau arah yang hendak dicapai.
4. Menyepelekan rencana bisnis. Ini adalah kesalahan besar karena bagaimanapun rencana bisnis akan tetap membuat Anda fokus.
5. Terperangkap dalam egonya sendiri. Menjadi seorang pengusaha, memerlukan sebuah tingkat rendah kerendahan hati dan mau menerima masukan dari orang lain. Dengan begitu, ide-ide yang diterimanya semakin banyak dan mampu berpikir jernih, jadi tinggalkan sifat ego yang terlalu mengikat.
6. Tidak memperhatikan rincian masalah dan hal yang dihadapi.
7. Merasa telah mengetahui apa keinginan konsumen tanpa menanyakannya terlebih dahulu. Kita tidak bisa berasumsi mengetahui yang disukai konsumen. Itu sebabnya kita harus memerlukan riset pemasaran. bertanya
Apa saja kesalahan-kesalahan yang memnungkinkan jatuhnya usaha Anda?
Berikut tujuh hal yang bisa menurunkan karir seorang pengusaha, yaitu:
1. Memulai proyek-proyek baru dibandingkan melengkapi proyek yang telah ada dan mencari jalan keluar dari kemungkinan hambatan yang ada.
2. Gagal mendelegasikan tugas kepada stafnya.
3. Lupa memulai sesuatu dengan tujuan akhir yang hendak dicapai. Memang sangat bagus berada dalam sebuah bisnis, tetapi akan sangat membantu jika Anda tahu di mana Anda mulai dan di mana akan berakhir. Atau setidaknya Anda mempunyai peta tertulis mengenai ide atau arah yang hendak dicapai.
4. Menyepelekan rencana bisnis. Ini adalah kesalahan besar karena bagaimanapun rencana bisnis akan tetap membuat Anda fokus.
5. Terperangkap dalam egonya sendiri. Menjadi seorang pengusaha, memerlukan sebuah tingkat rendah kerendahan hati dan mau menerima masukan dari orang lain. Dengan begitu, ide-ide yang diterimanya semakin banyak dan mampu berpikir jernih, jadi tinggalkan sifat ego yang terlalu mengikat.
6. Tidak memperhatikan rincian masalah dan hal yang dihadapi.
7. Merasa telah mengetahui apa keinginan konsumen tanpa menanyakannya terlebih dahulu. Kita tidak bisa berasumsi mengetahui yang disukai konsumen. Itu sebabnya kita harus memerlukan riset pemasaran. bertanya
KESALAHAN YANG MENGHALANGI MENUJU KAYA
Pensiun sejahtera tentunya menjadi keinginan setiap orang. Sayangnya, dalam kenyataannya hanya sebagian kecil orang yang berhasil mencapai kondisi ini. Sisanya? Kebanyakan orang terpaksa terus bekerja hingga tua, atau hidup bergantung pada keluarga.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya adalah karena sepanjang hidupnya, kebanyakan orang cenderung melakukan kesalahan finansial. Banyak yang menganggap kesalahan ini tidak penting, sehingga menutup matanya dan membiarkan dirinya tetap salah secara terus-menerus. Akibatnya akan fatal bagi keuangan di masa tuanya.
Beberapa Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan:
1. Tidak Menentukan Tujuan. Bila Anda tidak tahu mau kemana, bagaimana Anda bisa sampai? Untuk membangun kekayaan, pertama Anda harus memiliki tujuan. Terlebih dahulu Anda harus menetapkan jumlah uang yang Anda
inginkan, setelah itu baru Anda bisa membuat rencana keuangan.
2. Tidak Mengatur Pengeluaran Kecil. Anda mungkin tahu berapa pengeluaran umum Anda, tetapi apakah Anda menyadari berapa total uang yang Anda keluarkan untuk hal-hal kecil? Berhati-hatilah pada pengeluaran kecil, terlebih lagi untuk yang sering terjadi, karena setelah dijumlahkan akan bernilai besar.
3. Menyerahkan Pengaturan Keuangan pada Orang Lain. Anda perlu ikut serta dalam membuat rencana keuangan. Dengan adanya partisipasi ini, maka Anda akan lebih memahami kondisi finansial Anda sekarang. Dan Anda mengurangi ketergantungan
terhadap orang yang mengatur keuangan Anda.
4. Mengambil Kredit Terlalu Lama. Cicilan rumah 30 tahun Tiga puluh tahun adalah jangka waktu yang terlalu panjang untuk sebuah kredit. Anda akan berakhir dengan membayar harga 2 hingga 3 kali harga yang seharusnya bila Anda bersikeras mencicil tagihan hingga 30 tahun. Ambillah jangka waktu yang lebih pendek, misalnya 15 tahun. Hal ini akan menghemat banyak uang Anda.
5. Terlalu Banyak Hutang. Ingatlah bahwa setiap hutang akan membawa bunga yang harus Anda bayar. Bunga hutang ini jumlahnya tidak sedikit dan
secara terus-menerus akan mengikis keuangan Anda. Apabila Anda ingin sehat secara finansial, Anda harus membayar semua hutang Anda secepat mungkin.
6. Tidak Cukup Persiapan Pensiun atau Terlambat Memulai Masa Pensiun Perlu Direncanakan Sedini Mungkin. Semakin cepat Anda memulai, maka semakin sedikit uang yang perlu Anda tabung setiap bulannya.
7. Menggunakan Tabungan Hari Tua Sebelum Waktunya. Ingat, apapun yang terjadi, jangan pernah menggunakan uang pensiun Anda. Kalau tidak, akibatnya akan fatal. Bisa-bisa Anda pensiun tanpa dana sama sekali.
Selalulah waspada pada kesalahan- kesalahan finansial. Jangan sampai kesalahan-kesalahan seperti ini menghalangi jalan saudara menuju kekayaan.
(Sumber: David Ciang)
Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya adalah karena sepanjang hidupnya, kebanyakan orang cenderung melakukan kesalahan finansial. Banyak yang menganggap kesalahan ini tidak penting, sehingga menutup matanya dan membiarkan dirinya tetap salah secara terus-menerus. Akibatnya akan fatal bagi keuangan di masa tuanya.
Beberapa Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan:
1. Tidak Menentukan Tujuan. Bila Anda tidak tahu mau kemana, bagaimana Anda bisa sampai? Untuk membangun kekayaan, pertama Anda harus memiliki tujuan. Terlebih dahulu Anda harus menetapkan jumlah uang yang Anda
inginkan, setelah itu baru Anda bisa membuat rencana keuangan.
2. Tidak Mengatur Pengeluaran Kecil. Anda mungkin tahu berapa pengeluaran umum Anda, tetapi apakah Anda menyadari berapa total uang yang Anda keluarkan untuk hal-hal kecil? Berhati-hatilah pada pengeluaran kecil, terlebih lagi untuk yang sering terjadi, karena setelah dijumlahkan akan bernilai besar.
3. Menyerahkan Pengaturan Keuangan pada Orang Lain. Anda perlu ikut serta dalam membuat rencana keuangan. Dengan adanya partisipasi ini, maka Anda akan lebih memahami kondisi finansial Anda sekarang. Dan Anda mengurangi ketergantungan
terhadap orang yang mengatur keuangan Anda.
4. Mengambil Kredit Terlalu Lama. Cicilan rumah 30 tahun Tiga puluh tahun adalah jangka waktu yang terlalu panjang untuk sebuah kredit. Anda akan berakhir dengan membayar harga 2 hingga 3 kali harga yang seharusnya bila Anda bersikeras mencicil tagihan hingga 30 tahun. Ambillah jangka waktu yang lebih pendek, misalnya 15 tahun. Hal ini akan menghemat banyak uang Anda.
5. Terlalu Banyak Hutang. Ingatlah bahwa setiap hutang akan membawa bunga yang harus Anda bayar. Bunga hutang ini jumlahnya tidak sedikit dan
secara terus-menerus akan mengikis keuangan Anda. Apabila Anda ingin sehat secara finansial, Anda harus membayar semua hutang Anda secepat mungkin.
6. Tidak Cukup Persiapan Pensiun atau Terlambat Memulai Masa Pensiun Perlu Direncanakan Sedini Mungkin. Semakin cepat Anda memulai, maka semakin sedikit uang yang perlu Anda tabung setiap bulannya.
7. Menggunakan Tabungan Hari Tua Sebelum Waktunya. Ingat, apapun yang terjadi, jangan pernah menggunakan uang pensiun Anda. Kalau tidak, akibatnya akan fatal. Bisa-bisa Anda pensiun tanpa dana sama sekali.
Selalulah waspada pada kesalahan- kesalahan finansial. Jangan sampai kesalahan-kesalahan seperti ini menghalangi jalan saudara menuju kekayaan.
(Sumber: David Ciang)
Selasa, 24 November 2009
21 POLA PIKIR DAN TINDAKAN YANG MEMBEDAKAN ANTARA ORANG KAYA DAN MISKIN
Hidup adalah deretan pilihan,kita sadari atau tidak sebetulnya setiap saat kita sedang memilih.Memilih untuk sehat atau sakit,memilih kaya atau miskin,memilih rajin atu malas,memilih jadi pengusaha atau karyawan,memilih sibuk atau bengong,memilih teman yang baik atau yang buruk,memilih membaca buku atau menonton TV,memilih menjadi “sopir” atau “penumpang”,dan berjuta atau bermilyar pilihan-pilihan kecil yang akan membingkai arah masa depan kita dengan izin Allah tentunya.
Paling tidak ada 21 pola pikir dan tindakan yang membedakan antara orang kaya atau yang sedang merencanakan untuk kaya dan pola pikir orang miskin, ini saya dapatkan dari seminar Financial Revolutionnya Tung Desem Waringin, Ke 21 pola pikir itu adalah:
1. Orang kaya MEMBUAT NILAI TAMBAH sedang orang miskin TIDAK MEMBUAT/SEDIKIT NILAI TAMBAH.
2. Orang kaya MEMPUNYAI FAKTOR KALI sedang orang miskis TIDAK PUNYA FAKTOR KALI.
3. Orang kaya memastikan orang lain WIN,baru dia WIN sedang orang miskin memastikan WIN dulu,orang lain baru WIN (atau yang lebih jelek lagi dia WIN orang lain LOSE).
4. Orang kaya PENUH DAYA UPAYA (selalu berdaya/resourcesfulnes) sedang orang miskin PENUH ALASAN
5. Orang kaya BERTANGGUNG JAWAB terhadap dirinya sedang orang miskin selalu MENYALAHKAN situasi,lingkungan,orang lain dan nasib (MENCARI KAMBING HITAM).
6. Orang kaya bermain dengan uang untuk MENANG sedang orang miskin bermain dengan uang untuk TIDAK KALAH.
7. Orang kaya BERKOMITMEN UNTUK MENJADI KAYA sedang orang miskin INGIN MENJADI KAYA.
8. Orang kaya BERPIKIR BESAR sedang orang miskin BERPIKIR KECIL.
9. Orang kaya fokus pada KESEMPATAN sedang orang miskin fokus pada HAMBATAN.
10. Orang kaya MENGAGUMI orang kaya dan sukses lainya sedang orang miskin IRI/DENGKI pada orang kaya dan sukses.
11. Orang kaya BERGAUL dengan ORANG POSITIF DAN SUKSES sedang orang miskin BERGAUL dengan ORANG NEGATIF DAN TIDAK SUKSES.
12. Orang kaya bersedia untuk MEMPROMOSIKAN DIRI mereka dan nilai-nilai mereka sedang orang miskin BERPIKIR NEGATIF tentang penjualan dan promosi.
13. Orang kaya LEBIH BESAR dari pada MASALAH mereka sedang orang miskin LEBIH KECIL dari MASALAH mereka.
14. Orang Kaya adalah PENERIMA YANG LUAR BIASA sedang orang miskin adalah PENERIMA YANG BURUK.
15. Orang kaya memilih DIBAYAR BERDASARKAN HASIL sedang orang miskin memilih DIBAYAR BERDASARKAN WAKTU.
16. Orang kaya berpikir “DUA-DUANYA” sedang orang miskin berpikir “SALAH SATU/ATAU”
17. Orang kaya FOKUS pada WEALTH STYLE (MASSIVE & PASIF INCOME) mereka sedang orang miskin FOKUS pada LIFE STYLE (GAYA HIDUP) mereka.
18. Orang kaya MEMANAGE UANG mereka dengan BAIK sedang orang miskin TIDAK MEMANAGE UANG mereka dengan baik.
19. Orang kaya membuat UANG BEKERJA KERAS UNTUK MEREKA sedang orang miskin membuat diri mereka BEKERJA KERAS UNTUK UANG.
20. Orang kaya bertindak MELAWAN KETAKUTAN MEREKA sedang orang miskin membiarkan ketakutan MENGHENTIKAN MEREKA.
21. Orang kaya TERUS MENERUS BELAJAR DAN BERTUMBUH sedang orang miskin BERPIKIR MEREKA SUDAH TAHU.
Dengan mengetahui ke 21 pola pikir dan tindakan ini maka kita bisa mengevaluasi diri, apakah pola pikir dan tindakan kita sudah sesuai dengan pola pikir dan tindakan orang kaya ?,Bila belum maka kita harus segera merubahnya bila tidak,maka berarti kita secara sengaja memilih menjadi orang miskin. Semoga bermanfaat and sukses slalu
Paling tidak ada 21 pola pikir dan tindakan yang membedakan antara orang kaya atau yang sedang merencanakan untuk kaya dan pola pikir orang miskin, ini saya dapatkan dari seminar Financial Revolutionnya Tung Desem Waringin, Ke 21 pola pikir itu adalah:
1. Orang kaya MEMBUAT NILAI TAMBAH sedang orang miskin TIDAK MEMBUAT/SEDIKIT NILAI TAMBAH.
2. Orang kaya MEMPUNYAI FAKTOR KALI sedang orang miskis TIDAK PUNYA FAKTOR KALI.
3. Orang kaya memastikan orang lain WIN,baru dia WIN sedang orang miskin memastikan WIN dulu,orang lain baru WIN (atau yang lebih jelek lagi dia WIN orang lain LOSE).
4. Orang kaya PENUH DAYA UPAYA (selalu berdaya/resourcesfulnes) sedang orang miskin PENUH ALASAN
5. Orang kaya BERTANGGUNG JAWAB terhadap dirinya sedang orang miskin selalu MENYALAHKAN situasi,lingkungan,orang lain dan nasib (MENCARI KAMBING HITAM).
6. Orang kaya bermain dengan uang untuk MENANG sedang orang miskin bermain dengan uang untuk TIDAK KALAH.
7. Orang kaya BERKOMITMEN UNTUK MENJADI KAYA sedang orang miskin INGIN MENJADI KAYA.
8. Orang kaya BERPIKIR BESAR sedang orang miskin BERPIKIR KECIL.
9. Orang kaya fokus pada KESEMPATAN sedang orang miskin fokus pada HAMBATAN.
10. Orang kaya MENGAGUMI orang kaya dan sukses lainya sedang orang miskin IRI/DENGKI pada orang kaya dan sukses.
11. Orang kaya BERGAUL dengan ORANG POSITIF DAN SUKSES sedang orang miskin BERGAUL dengan ORANG NEGATIF DAN TIDAK SUKSES.
12. Orang kaya bersedia untuk MEMPROMOSIKAN DIRI mereka dan nilai-nilai mereka sedang orang miskin BERPIKIR NEGATIF tentang penjualan dan promosi.
13. Orang kaya LEBIH BESAR dari pada MASALAH mereka sedang orang miskin LEBIH KECIL dari MASALAH mereka.
14. Orang Kaya adalah PENERIMA YANG LUAR BIASA sedang orang miskin adalah PENERIMA YANG BURUK.
15. Orang kaya memilih DIBAYAR BERDASARKAN HASIL sedang orang miskin memilih DIBAYAR BERDASARKAN WAKTU.
16. Orang kaya berpikir “DUA-DUANYA” sedang orang miskin berpikir “SALAH SATU/ATAU”
17. Orang kaya FOKUS pada WEALTH STYLE (MASSIVE & PASIF INCOME) mereka sedang orang miskin FOKUS pada LIFE STYLE (GAYA HIDUP) mereka.
18. Orang kaya MEMANAGE UANG mereka dengan BAIK sedang orang miskin TIDAK MEMANAGE UANG mereka dengan baik.
19. Orang kaya membuat UANG BEKERJA KERAS UNTUK MEREKA sedang orang miskin membuat diri mereka BEKERJA KERAS UNTUK UANG.
20. Orang kaya bertindak MELAWAN KETAKUTAN MEREKA sedang orang miskin membiarkan ketakutan MENGHENTIKAN MEREKA.
21. Orang kaya TERUS MENERUS BELAJAR DAN BERTUMBUH sedang orang miskin BERPIKIR MEREKA SUDAH TAHU.
Dengan mengetahui ke 21 pola pikir dan tindakan ini maka kita bisa mengevaluasi diri, apakah pola pikir dan tindakan kita sudah sesuai dengan pola pikir dan tindakan orang kaya ?,Bila belum maka kita harus segera merubahnya bila tidak,maka berarti kita secara sengaja memilih menjadi orang miskin. Semoga bermanfaat and sukses slalu
Senin, 23 November 2009
MEMILIH BENTUK USAHA YANG TEPAT
Berdasarkan kepemilikan modal, ada tiga jenis perusahaan, yakni:
1. Perusahaan perorangan
2. Perusahaan patungan
3. Perusahaan Negara (BUMN)
Masing-masing jenis perusahaan itu memiliki keuntungan dan keurugian tersendiri. Oleh sebab itu, hanya Anda yang bisa menentukan bentuk usaha yang tepat untuk perusahaan yang akan dijalankan.
Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah usaha yang semuanya dilakukan sendiri oleh satu orang, mulai dari modal, administrasi sampai manajemennya.
Keuntungan:
• Mudah didirikan
• Mudah diawasi dan dikendalikan
• Manajer (pemilik) bisa cepat mengambil keputusan
• Seluruh keuntungan usaha bisa menjadi milik manajer (pemilik)
Kerugian:
• Semua masalah usaha ditanggung sendiri
• Sumberdaya (terutama modal) terbatas
• Perkembangan perusahaan mungkin agak lambat
• Kepercayaan dari pemodal mungkin kecil
• Kalau pemilik meninggal, mungkin sulit mencari pengganti yang punya kemampuan sama dengan pemilik sebelumnya
Perusahaan Patungan
Perusahaan patungan adalah usaha yang dirintis dan dijalankan oleh dua orang atau lebih dengan modal bersama.
Bentuk usaha patungan ini bisa bermacam-macam, tergantung dari kesepatakan dua belah pihak:
1. Fa (Firma/ Partnership)
2. CV (Perseroan komanditer)
3. PT (Perseroan Terbatas)
Fa (Firma / Kemitraan)
Firma adalah perusahaan patungan yang para partisipannya memiliki tanggungjawab yang setara atas aset, keuntungan maupun kerugian perusahaan.
Kelebihan :
• Lebih Mudah mengumpulkan modal
• Manajemen dapat dibagi antara para anggota sesuai keahlian yang dimilikinya untuk suatu posisi.
• Resiko Ditanggung Seluruh Anggota
• Keputusan yang diambil lebih rasional
Kelemahan :
• Proses pembuatan keputusan lebih lama
• Kesalahan salah satu anggota harus ditanggung oleh seluruh anggota
• Tidak bisa menjamin kelanjutan perusahaan jika salah satu anggota meninggal dunia atau mengundurkan diri
CV (Perseroan Komanditer)
CV adalah perusahaan patungan yang terdiri dari 2 kelompok: kelompok aktif yang menjalankan perusahaan dan kelompok yang menyuntikkan dana. Biasanya harus mencapai target tertentu
Kelebihan :
• Modal bisa lebih besar, sehingga dapat menghasilkan volume bisnis yang juga lebih besar
• Keputusan yang dibuat bisa lebih akurat, dari diskusi kedua kelompok
• Dapat lebih dipercaya
• Laba yang diperoleh bisa lebih besar dan stabil
• Ada pemisahan tanggungjawab yang jelas
Kelemahan :
• Proses pembuatan keputusan semakin lama
• Bisa terjadi konflik (antar anggota dalam kelompok aktif)
• Laba harus dibagi rata
• Kegiatan bisnis terbatas pada target atau berdasarkan pada kesepakatan anggota
CV dapat dibubarkan apabila:
• Telah mencapai masa kadaluarsa
• Telah mencapai target-target perusahaan
• Salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia
• Satu orang atau lebih anggota mengajukan permohonan untuk membubarkan perusahaan
PT (Perseroan Terbatas)
PT adalah Perusahaan dengan entitas legal yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki saham. Pendirian PT harus memenuhi Hukum Dagang atau berdasarkan pada dokumen asli yang diterbitkan oleh notaris.
Kelebihan :
• Pemegang saham memiliki tanggungjawab terbatas atas penagihan utang dari pihak ketiga
• Dapat menjadi medium untukmengumpulkan dana (dengan IPO/go public)
• Kelanjutan perusahaan lebih terjamin
• Bisa menjadi tempat untuk pengembangan karir dan bakat
Persyaratan pendirian PT:
• Dokumen legal dari notaris resmi yang telah terdaftar di Departemen Kehakiman
• Memiliki detail anggaran yang jelas, meliputi :
a. Nama perusahaan
b. Alamat perusahaan
c. Maksud dan tujuan dari pendirian perusahaan
d. Periode masa operasi
e. Metode operasi
f. Hak dan tanggungjawab pemegang saham dan tim manajemen
• Harus nyata dan memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
1. Perusahaan perorangan
2. Perusahaan patungan
3. Perusahaan Negara (BUMN)
Masing-masing jenis perusahaan itu memiliki keuntungan dan keurugian tersendiri. Oleh sebab itu, hanya Anda yang bisa menentukan bentuk usaha yang tepat untuk perusahaan yang akan dijalankan.
Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah usaha yang semuanya dilakukan sendiri oleh satu orang, mulai dari modal, administrasi sampai manajemennya.
Keuntungan:
• Mudah didirikan
• Mudah diawasi dan dikendalikan
• Manajer (pemilik) bisa cepat mengambil keputusan
• Seluruh keuntungan usaha bisa menjadi milik manajer (pemilik)
Kerugian:
• Semua masalah usaha ditanggung sendiri
• Sumberdaya (terutama modal) terbatas
• Perkembangan perusahaan mungkin agak lambat
• Kepercayaan dari pemodal mungkin kecil
• Kalau pemilik meninggal, mungkin sulit mencari pengganti yang punya kemampuan sama dengan pemilik sebelumnya
Perusahaan Patungan
Perusahaan patungan adalah usaha yang dirintis dan dijalankan oleh dua orang atau lebih dengan modal bersama.
Bentuk usaha patungan ini bisa bermacam-macam, tergantung dari kesepatakan dua belah pihak:
1. Fa (Firma/ Partnership)
2. CV (Perseroan komanditer)
3. PT (Perseroan Terbatas)
Fa (Firma / Kemitraan)
Firma adalah perusahaan patungan yang para partisipannya memiliki tanggungjawab yang setara atas aset, keuntungan maupun kerugian perusahaan.
Kelebihan :
• Lebih Mudah mengumpulkan modal
• Manajemen dapat dibagi antara para anggota sesuai keahlian yang dimilikinya untuk suatu posisi.
• Resiko Ditanggung Seluruh Anggota
• Keputusan yang diambil lebih rasional
Kelemahan :
• Proses pembuatan keputusan lebih lama
• Kesalahan salah satu anggota harus ditanggung oleh seluruh anggota
• Tidak bisa menjamin kelanjutan perusahaan jika salah satu anggota meninggal dunia atau mengundurkan diri
CV (Perseroan Komanditer)
CV adalah perusahaan patungan yang terdiri dari 2 kelompok: kelompok aktif yang menjalankan perusahaan dan kelompok yang menyuntikkan dana. Biasanya harus mencapai target tertentu
Kelebihan :
• Modal bisa lebih besar, sehingga dapat menghasilkan volume bisnis yang juga lebih besar
• Keputusan yang dibuat bisa lebih akurat, dari diskusi kedua kelompok
• Dapat lebih dipercaya
• Laba yang diperoleh bisa lebih besar dan stabil
• Ada pemisahan tanggungjawab yang jelas
Kelemahan :
• Proses pembuatan keputusan semakin lama
• Bisa terjadi konflik (antar anggota dalam kelompok aktif)
• Laba harus dibagi rata
• Kegiatan bisnis terbatas pada target atau berdasarkan pada kesepakatan anggota
CV dapat dibubarkan apabila:
• Telah mencapai masa kadaluarsa
• Telah mencapai target-target perusahaan
• Salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia
• Satu orang atau lebih anggota mengajukan permohonan untuk membubarkan perusahaan
PT (Perseroan Terbatas)
PT adalah Perusahaan dengan entitas legal yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki saham. Pendirian PT harus memenuhi Hukum Dagang atau berdasarkan pada dokumen asli yang diterbitkan oleh notaris.
Kelebihan :
• Pemegang saham memiliki tanggungjawab terbatas atas penagihan utang dari pihak ketiga
• Dapat menjadi medium untukmengumpulkan dana (dengan IPO/go public)
• Kelanjutan perusahaan lebih terjamin
• Bisa menjadi tempat untuk pengembangan karir dan bakat
Persyaratan pendirian PT:
• Dokumen legal dari notaris resmi yang telah terdaftar di Departemen Kehakiman
• Memiliki detail anggaran yang jelas, meliputi :
a. Nama perusahaan
b. Alamat perusahaan
c. Maksud dan tujuan dari pendirian perusahaan
d. Periode masa operasi
e. Metode operasi
f. Hak dan tanggungjawab pemegang saham dan tim manajemen
• Harus nyata dan memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
KUNCI USAHA SUKSES
William A. Ward pernah berkata, "Ada empat langkah mencapai sukses, yakni perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang baik, dan tidak mudah menyerah." Gunakan falsafah Ward ini agar sukses. Perinciannya sbb:
1. Ikuti Perkembangan Jaman. Bergabunglah dalam organisasi yang berkaitan dengan bisnis Anda. Banyak membaca dan gali informasi sebanyak mungkin. Internet akan banyak membantu Anda.
2. Buat Rencana Keuangan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Buat target jangka pendek dan jangka panjang. Jangan pernah menyerahkan kondisi keuangan pada nasib. Perhitungkan dengan matang.
3. Perkirakan Aliran Uang Tunai. Anda harus bisa memperkirakan aliran uang tunai, paling tidak tiga bulan ke depan. Jangan membuat anggarkan pengeluaran yang lebih besar dari itu.
4. Bentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran atau kritik terhadap Anda dan produk yang ditawarkan. Mereka bisa berupa teman-teman atau anggota keluarga yang dipercaya.
5. Jaga Keseimbangan antara Kerja, Santai, dan Keluarga. Tak perlu ngoyo, karena sesuatu yang dikerjakan dengan ngoyo, hasilnya tak akan maksimal. Lagi pula, badan dan otak butuh istirahat.
6. Kembangkan Jaringan (network). Tak ada salahnya berkenalan dan bergaul dengan orang-orang yang berhubungan atau bisa mendukung bisnis Anda. Siapa tahu ada ide yang bisa digali.
7. Disiplin/ Motivasi. Aspek terberat dalam menjalankan usaha sendiri adalah disiplin atau motivasi untuk bekerja secara teratur. Untuk mengatasinya, buatlah daftar apa saja yang harus dikerjakan hari ini dan esok. Tentukan target yang harus dicapai dalam minggu ini.
8. Selalu Waspada dan Siap. Rajin-rajin melakukan evaluasi terhadap pasar, produk dan sistem pemasaran. Kalau perlu, ubah cara kerja agar lebih efisien. Perbaiki cara pemasaran atau kualitas produk.
9. Cintai Pekerjaan Anda. Bagaimana akan sukses, jika Anda tak punya sense of belongin pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Cintai pekerjaan dan produksi sendiri, dan uang akan mengikuti Anda.
10. Jangan Mudah Menyerah. Para pengusaha sukses pun pernah mengalami kegagalan. Jika ingin cepat berhasil, segeralah bangkit dan belajar dari kegagalan. Jangan bersedih terlalu lama, apalagi menyerah. (Sumber: DANAMON File)
1. Ikuti Perkembangan Jaman. Bergabunglah dalam organisasi yang berkaitan dengan bisnis Anda. Banyak membaca dan gali informasi sebanyak mungkin. Internet akan banyak membantu Anda.
2. Buat Rencana Keuangan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Buat target jangka pendek dan jangka panjang. Jangan pernah menyerahkan kondisi keuangan pada nasib. Perhitungkan dengan matang.
3. Perkirakan Aliran Uang Tunai. Anda harus bisa memperkirakan aliran uang tunai, paling tidak tiga bulan ke depan. Jangan membuat anggarkan pengeluaran yang lebih besar dari itu.
4. Bentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran atau kritik terhadap Anda dan produk yang ditawarkan. Mereka bisa berupa teman-teman atau anggota keluarga yang dipercaya.
5. Jaga Keseimbangan antara Kerja, Santai, dan Keluarga. Tak perlu ngoyo, karena sesuatu yang dikerjakan dengan ngoyo, hasilnya tak akan maksimal. Lagi pula, badan dan otak butuh istirahat.
6. Kembangkan Jaringan (network). Tak ada salahnya berkenalan dan bergaul dengan orang-orang yang berhubungan atau bisa mendukung bisnis Anda. Siapa tahu ada ide yang bisa digali.
7. Disiplin/ Motivasi. Aspek terberat dalam menjalankan usaha sendiri adalah disiplin atau motivasi untuk bekerja secara teratur. Untuk mengatasinya, buatlah daftar apa saja yang harus dikerjakan hari ini dan esok. Tentukan target yang harus dicapai dalam minggu ini.
8. Selalu Waspada dan Siap. Rajin-rajin melakukan evaluasi terhadap pasar, produk dan sistem pemasaran. Kalau perlu, ubah cara kerja agar lebih efisien. Perbaiki cara pemasaran atau kualitas produk.
9. Cintai Pekerjaan Anda. Bagaimana akan sukses, jika Anda tak punya sense of belongin pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Cintai pekerjaan dan produksi sendiri, dan uang akan mengikuti Anda.
10. Jangan Mudah Menyerah. Para pengusaha sukses pun pernah mengalami kegagalan. Jika ingin cepat berhasil, segeralah bangkit dan belajar dari kegagalan. Jangan bersedih terlalu lama, apalagi menyerah. (Sumber: DANAMON File)
Selasa, 20 Oktober 2009
ENTREPRENEUR Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. (Justin Longenecker Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil).
Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan tepat guna memastikan sukses. (Geoffrey Meredith, Kewirausahaan Teori dan Praktek)
Wirausaha membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa di dalam dan luar negeri.
Daftar ciri-ciri dan sifat memberikan profil dari wirausaha:
Daftar Ciri- Ciri Watak
Percaya Diri Keyakinan, Optimisme
Berorientasi Tugas dan Hasil Kebutuhan Prestasi, Berorientasi Laba, Inisiatif
Tabah, Kerja Cerdas
Pengambil Resiko Suka Tantangan, Kemampuan Mengambil Resiko
Kepemimpinan Mempunyai Jiwa Kepemimpinan, Dapat Memimpin, Dapat Bergaul, Menanggapi Saran
Keorisinilan Inovatif, Kreatif, Serba Bisa
Berorientasi Masa Depan Pandangan ke depan.
Sikap Mental
Beberapa sikap berikut ini akan mengembangkan sikap mental yang baik:
1. Wirausaha mengetahui menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan karena menentukan keberhasilan.
2. Gunakan otak semaksimal mungkin.
3. Orang yang dapat melihat ‘gambaran besar’ adalah orang bersifat wirausaha dan merupakan calon pemimpin bisnis dan masyarakat.
4. Menunjukkan rasa humor dan menyebarkan optimisme masa depan.
5. Pikiran harus terorganisasi dan fokus pada pelbagai problem.
Entrepreneur Harus Memiliki 4 Unsur Pokok (Menurut Peggy & Charles, 1999):
1. Kemampuan (IQ & Skill)
• Membaca peluang # Mengelola
• Inovasi # Menjual
2. Keberanian (EQ & Mental)
• Mengatasi Ketakutan # Keluar Dari Zona Kenyamanan
• Mengendalikan Resiko
3. Keteguhan Hati (Motivasi Diri)
• Ulet, Pantang Menyerah
• Teguh Dalam Keyakinan
• Kekuatan Akan Pikiran (Power of Mind) Bahwa Anda Juga Bisa.
4. Kreativitas
• Mencari Peluang (experiences)
IMBALAN DAN TANTANGAN BERWIRAUSAHA
1. Berupa Laba.
2. Berupa Kebebasan.
3. Berupa Kepuasan Menjalani Hidup.
4. Tantangan: Memerlukan Kerja Keras, Menyita Banyak Waktu, Tekanan Pribadi, Kegagalan, Berkurangnya/ Hilangnya Aset.
KELEMAHAN WIRAUSAHA
1. Pendapatan Tidak Pasti dan Beresiko
2. Memerlukan Bekerja Keras dan Waktu Kerja Panjang
3. Kualitas Hidup Masih Rendah s/d Berhasil. Sebab Harus Berhemat.
4. Tanggungjawab Sangat Besar, Banyak Keputusan Harus Dibuat Walau Kurang Menguasai Persoalan.
3 Klasifikasi Wirausaha:
1. Founders: Dipertimbangkan sebagai wirausaha murni. Founder yang memulai bisnis berdasarkan barang dan jasa yang sudah diimprovisasi. Ketika bertindak sebagai Founder membawa perusahaan menjadi nyata dengan melakukan surveri di pasar, mencari dana, dsb.
2. General Manager: Yang mengepalai (bertanggungjawab) operasi perusahaan di dalam menjalankan bisnisnya.
3. Franchise: Adanya batasan dan tuntunan yang diberikan dalam hubungan kontrak kerja dengan Franchisor.
KEMENANGAN WIRAUSAHA
1. Tujuan Konsumen : Kesempatan bisnis muncul bagi yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang diinginkan oleh konsumen. Bisnis UKM mempunyai peluang besar dalam pelayanan jasa yang lebih baik karena lebih personal. Sehingga timbul kepuasan konsumen secara penuh.
2. Integritas dan Tanggungjawab : Masa depan lebih baik bagi perusahaan yang meningkatkan kualitas produksi dan pelayanan jasa yang memuaskan. Konsumen bereaksi terhadap bukti integritas karena mereka menyadari tentang etika. Pengalaman mengajarkan apa yang dikatakan iklan seringkali tidak tepat.
3. Inovasi : Wirausaha adalah inovator, yang melihat secara berbeda dan kadang melihat cara yang lebih baik dalam melakukan satu hal. 50% dari semua penemuan baru di USA berasal dari perusahaan kecil dan baru.
4 Jalur Menuju Dunia Usaha:
1. Memasuki Bisnis Keluarga.
2. Membuka Bisnis
3. Membeli Bisnis Yang Telah Ada.
JOURNAL:
TANTANGAN MEMULAI WIRAUSAHA
Sebagian besar rintangan memulai berwirausaha sesungguhnya berasal dari diri sendiri. Orang yang mampu memulai usaha adalah orang yang mampu menghilangkan mental blocking, mengalahkan diri sendiri. Karena, hambatan terbesar bersalah dari diri kita sendiri.
1. MODAL. Rintangan inilah yang paling sering dikeluhkan orang ketika akan memulai usaha. Tanpa modal mana mungkin bisa membangun sebuah usaha. Tetapi bukti memperlihatkan bahwa banyak orang yang benar-benar bisa memulai usaha dengan modal yang relatif kecil.
Baruno, produsen sandal dari eceng gondok, bermodal awal Rp 15 ribu untuk membeli 5 kg eceng gondok. Omzet usahanya pada tahun 2000 lebih dari Rp 100 juta perbulan.
Purdie Chandra, raja bisnis bimbingan tes, bermodal awal (pada 1982) sebesar Rp 300 ribu. Sujak Widodo, dengan ‘modal dengkul’ mendirikan bengkel sepeda motor yang pada tahun 1994 mencapai omzet Rp 70 juta perbulan. Anak Agung Gede Kurnia, pemilik Agung Rai Museum of Art di Ubud Bali, memulai usaha tanpa modal.
2. USIA. Ada pula yang enggan berwirausaha karena merasa diri masih terlalu muda. Tetapi sebaliknya, ada juga yang berasalan karena sudah terlalu tua. Rasanya aneh, karena dua alasan ini saling bertentangan.
Soal usia yang masih terlalu muda, kenyataannya Dave Thomas, pendiri Wendy’s Restaurant memulai usaha rumah makan pada usia 15 tahun. Oprah Winfrey, pembawa acara yang terkenal di dunia, memutuskan untuk mendapatkan penghasilan dengan bakat bicaranya pada usia 12 tahun.
Bill Gates, mulai berdikari pada usia 13 tahun yang kemudian pada usia 19 tahun mendirikan Microsoft bersama Berry Gordy. James E Casey pendiri UPS (United Parcel Service) memulai usahanya di usia 15 tahun.
Atau contoh yang melegenda, di usia 66 tahun, Kolonel Sanders baru memulai usaha dengan mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC) dan berhasil gemilang di usia 80 tahun.
Jika usia setengah baya dianggap terlalu tua untuk merintis usaha baru, tidak demikian dengan Ray McDonald’s Kroc. Si penjual hamburger kelas dunia itu memegang prinsip anggur, yaitu makin tua usia makin berjaya. Bekas penjaja mesin milkshake ini memulai usaha pengembangan restoran waralba cepat saji McDonald’s pada usia yang telah mendekati masa pensiun.
3. BAKAT. Banyak juga yang merasa diri tidak berbakat berwirausaha karena terbelenggu mitos bahwa wirausahawan itu dilahirkan. Sampai di sini pertanyaan muncul, ‘Apakah berwirausaha dapat dipelajari atau dilatih?’
Jawabannya adalah berwirausaha bisa dipelajari dan dilatih.
Ini berdasarkan antara lain dari hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh Brandeis University dan Koch Foundation terhadap para peserta dan alumni program kewirausahaan di National Foundation for Teaching Enterpreneurship, bahwa kewirausahaan dapat diajarkan. Kemudian, pengakuan dari para wirausahawan.
Moris, seorang wirausahawan mengatakan bahwa wirausahawan itu ‘dilahirkan’ sekaligus ‘diciptakan’. Lebih lanjut Moris menyatakan semua orang mempunyai peluang menjadi wirausahawan.
Prof. Musa Asy’arie, seorang wirausahawan, dosen, dan penulis, mengungkapkan dengan tegas bahwa wirausahawan dapat diciptakan. Pakar manajemen Peter F Drucker menulis dalam innovation and Entrepreneurship, ”Setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha, dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada intuisi semata”.
Tentu masih banyak lagi rintangan ketika akan memulai usaha. Misalnya, sistem masyarakat, tingkat pendidikan, lingkungan usaha yang tidak mendukung, takut gagal, dan lalin-lain. Dapat dibuktikan bahwa semua rintangan ini sesungguhnya bermula dari diri sendiri, bermula dari pemikiran diri sendiri.
SEPULUH LANGKAH MENJADI PENGUSAHA
Jika Anda mau berusaha pasti akan ada jalan. Kemauan dan kemampuan adalah kuncinya dan hanya Anda yang mampu menumbuhkan kemauan menjadi seorang yang sukses dalam bidangnya. Jika Anda telah menjadi seorang pengusaha, telusuri jalan untuk menjadi yang terbaik.
Berikut sepuluh langkah menjadi sosok entrepreneur yang berhasil:
1. Mulailah Dari Mimpi dan Imajinasi Anda. Sebelum manusia bisa sampai di bulan, tak pernah ada yang berpikir bahwa itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud. Namun seseorang telah membuktikannya bahwa mimpi bisa diwujudkan menjadi sebuah kenyataan. Ingat, semua bermula dari sebuah mimpi dan keyakinan akan produk yang akan kita tawarkan. Hanya seorang pemimpi yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan kerterikatan, tak mengenal kata 'tidak bisa' ataupun 'tidak mungkin'.
2. Mencintai Produk atau Servis yang Ditawarkan. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan kepada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Contoh: anda senang merawat tubuh, apabila anda cantik, menarik hati maka orang akan percaya akan produk ditawarkan.
3. Antusiasme, Bekerja Keras dan Keuletan. Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan kita akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
4. Pelajari Dasar- Dasar Dalam Bisnis. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan dasar untuk bisnis yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Anda juga bis amencari guru yang baik untuk perkembangan Anda.
5. Berani Mengambil Resiko termasuk Kegagalan. Ini adalah kunci awal dalam dunia wirausaha, karena hasil yang mungkin dicapai akan proporsional terhadap resiko yang diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan dan menguatkan intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidaklah 'mematikan'. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bilamana sampai itu terjadi, bersiaplah dan hadapilah!
6. Mencari Masukan dan Nasehat Tanpa Mengabaikan Kata Hati. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan 'indera ke enamnya'.
7. Lakukan Komunikasi yang Baik dan Keandalan Menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci-sukses. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangakan usaha pada fase itu.
8. Menjalin Relasi. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
9. Lakukanlah Sekarang Juga. Jika Anda merasa siap maka jangan diulur-ulur lagi, lakukan sekarang juga. (Satulelaki.com)
Sumber:
1. Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil, Justin Longenecker, Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001
2. Kewirausahaan Teori, Geoffrey Meredith, Penerbit Binaman Pressindo, Jakarta, 2000
Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. (Justin Longenecker Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil).
Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan tepat guna memastikan sukses. (Geoffrey Meredith, Kewirausahaan Teori dan Praktek)
Wirausaha membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa di dalam dan luar negeri.
Daftar ciri-ciri dan sifat memberikan profil dari wirausaha:
Daftar Ciri- Ciri Watak
Percaya Diri Keyakinan, Optimisme
Berorientasi Tugas dan Hasil Kebutuhan Prestasi, Berorientasi Laba, Inisiatif
Tabah, Kerja Cerdas
Pengambil Resiko Suka Tantangan, Kemampuan Mengambil Resiko
Kepemimpinan Mempunyai Jiwa Kepemimpinan, Dapat Memimpin, Dapat Bergaul, Menanggapi Saran
Keorisinilan Inovatif, Kreatif, Serba Bisa
Berorientasi Masa Depan Pandangan ke depan.
Sikap Mental
Beberapa sikap berikut ini akan mengembangkan sikap mental yang baik:
1. Wirausaha mengetahui menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan karena menentukan keberhasilan.
2. Gunakan otak semaksimal mungkin.
3. Orang yang dapat melihat ‘gambaran besar’ adalah orang bersifat wirausaha dan merupakan calon pemimpin bisnis dan masyarakat.
4. Menunjukkan rasa humor dan menyebarkan optimisme masa depan.
5. Pikiran harus terorganisasi dan fokus pada pelbagai problem.
Entrepreneur Harus Memiliki 4 Unsur Pokok (Menurut Peggy & Charles, 1999):
1. Kemampuan (IQ & Skill)
• Membaca peluang # Mengelola
• Inovasi # Menjual
2. Keberanian (EQ & Mental)
• Mengatasi Ketakutan # Keluar Dari Zona Kenyamanan
• Mengendalikan Resiko
3. Keteguhan Hati (Motivasi Diri)
• Ulet, Pantang Menyerah
• Teguh Dalam Keyakinan
• Kekuatan Akan Pikiran (Power of Mind) Bahwa Anda Juga Bisa.
4. Kreativitas
• Mencari Peluang (experiences)
IMBALAN DAN TANTANGAN BERWIRAUSAHA
1. Berupa Laba.
2. Berupa Kebebasan.
3. Berupa Kepuasan Menjalani Hidup.
4. Tantangan: Memerlukan Kerja Keras, Menyita Banyak Waktu, Tekanan Pribadi, Kegagalan, Berkurangnya/ Hilangnya Aset.
KELEMAHAN WIRAUSAHA
1. Pendapatan Tidak Pasti dan Beresiko
2. Memerlukan Bekerja Keras dan Waktu Kerja Panjang
3. Kualitas Hidup Masih Rendah s/d Berhasil. Sebab Harus Berhemat.
4. Tanggungjawab Sangat Besar, Banyak Keputusan Harus Dibuat Walau Kurang Menguasai Persoalan.
3 Klasifikasi Wirausaha:
1. Founders: Dipertimbangkan sebagai wirausaha murni. Founder yang memulai bisnis berdasarkan barang dan jasa yang sudah diimprovisasi. Ketika bertindak sebagai Founder membawa perusahaan menjadi nyata dengan melakukan surveri di pasar, mencari dana, dsb.
2. General Manager: Yang mengepalai (bertanggungjawab) operasi perusahaan di dalam menjalankan bisnisnya.
3. Franchise: Adanya batasan dan tuntunan yang diberikan dalam hubungan kontrak kerja dengan Franchisor.
KEMENANGAN WIRAUSAHA
1. Tujuan Konsumen : Kesempatan bisnis muncul bagi yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang diinginkan oleh konsumen. Bisnis UKM mempunyai peluang besar dalam pelayanan jasa yang lebih baik karena lebih personal. Sehingga timbul kepuasan konsumen secara penuh.
2. Integritas dan Tanggungjawab : Masa depan lebih baik bagi perusahaan yang meningkatkan kualitas produksi dan pelayanan jasa yang memuaskan. Konsumen bereaksi terhadap bukti integritas karena mereka menyadari tentang etika. Pengalaman mengajarkan apa yang dikatakan iklan seringkali tidak tepat.
3. Inovasi : Wirausaha adalah inovator, yang melihat secara berbeda dan kadang melihat cara yang lebih baik dalam melakukan satu hal. 50% dari semua penemuan baru di USA berasal dari perusahaan kecil dan baru.
4 Jalur Menuju Dunia Usaha:
1. Memasuki Bisnis Keluarga.
2. Membuka Bisnis
3. Membeli Bisnis Yang Telah Ada.
JOURNAL:
TANTANGAN MEMULAI WIRAUSAHA
Sebagian besar rintangan memulai berwirausaha sesungguhnya berasal dari diri sendiri. Orang yang mampu memulai usaha adalah orang yang mampu menghilangkan mental blocking, mengalahkan diri sendiri. Karena, hambatan terbesar bersalah dari diri kita sendiri.
1. MODAL. Rintangan inilah yang paling sering dikeluhkan orang ketika akan memulai usaha. Tanpa modal mana mungkin bisa membangun sebuah usaha. Tetapi bukti memperlihatkan bahwa banyak orang yang benar-benar bisa memulai usaha dengan modal yang relatif kecil.
Baruno, produsen sandal dari eceng gondok, bermodal awal Rp 15 ribu untuk membeli 5 kg eceng gondok. Omzet usahanya pada tahun 2000 lebih dari Rp 100 juta perbulan.
Purdie Chandra, raja bisnis bimbingan tes, bermodal awal (pada 1982) sebesar Rp 300 ribu. Sujak Widodo, dengan ‘modal dengkul’ mendirikan bengkel sepeda motor yang pada tahun 1994 mencapai omzet Rp 70 juta perbulan. Anak Agung Gede Kurnia, pemilik Agung Rai Museum of Art di Ubud Bali, memulai usaha tanpa modal.
2. USIA. Ada pula yang enggan berwirausaha karena merasa diri masih terlalu muda. Tetapi sebaliknya, ada juga yang berasalan karena sudah terlalu tua. Rasanya aneh, karena dua alasan ini saling bertentangan.
Soal usia yang masih terlalu muda, kenyataannya Dave Thomas, pendiri Wendy’s Restaurant memulai usaha rumah makan pada usia 15 tahun. Oprah Winfrey, pembawa acara yang terkenal di dunia, memutuskan untuk mendapatkan penghasilan dengan bakat bicaranya pada usia 12 tahun.
Bill Gates, mulai berdikari pada usia 13 tahun yang kemudian pada usia 19 tahun mendirikan Microsoft bersama Berry Gordy. James E Casey pendiri UPS (United Parcel Service) memulai usahanya di usia 15 tahun.
Atau contoh yang melegenda, di usia 66 tahun, Kolonel Sanders baru memulai usaha dengan mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC) dan berhasil gemilang di usia 80 tahun.
Jika usia setengah baya dianggap terlalu tua untuk merintis usaha baru, tidak demikian dengan Ray McDonald’s Kroc. Si penjual hamburger kelas dunia itu memegang prinsip anggur, yaitu makin tua usia makin berjaya. Bekas penjaja mesin milkshake ini memulai usaha pengembangan restoran waralba cepat saji McDonald’s pada usia yang telah mendekati masa pensiun.
3. BAKAT. Banyak juga yang merasa diri tidak berbakat berwirausaha karena terbelenggu mitos bahwa wirausahawan itu dilahirkan. Sampai di sini pertanyaan muncul, ‘Apakah berwirausaha dapat dipelajari atau dilatih?’
Jawabannya adalah berwirausaha bisa dipelajari dan dilatih.
Ini berdasarkan antara lain dari hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh Brandeis University dan Koch Foundation terhadap para peserta dan alumni program kewirausahaan di National Foundation for Teaching Enterpreneurship, bahwa kewirausahaan dapat diajarkan. Kemudian, pengakuan dari para wirausahawan.
Moris, seorang wirausahawan mengatakan bahwa wirausahawan itu ‘dilahirkan’ sekaligus ‘diciptakan’. Lebih lanjut Moris menyatakan semua orang mempunyai peluang menjadi wirausahawan.
Prof. Musa Asy’arie, seorang wirausahawan, dosen, dan penulis, mengungkapkan dengan tegas bahwa wirausahawan dapat diciptakan. Pakar manajemen Peter F Drucker menulis dalam innovation and Entrepreneurship, ”Setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha, dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada intuisi semata”.
Tentu masih banyak lagi rintangan ketika akan memulai usaha. Misalnya, sistem masyarakat, tingkat pendidikan, lingkungan usaha yang tidak mendukung, takut gagal, dan lalin-lain. Dapat dibuktikan bahwa semua rintangan ini sesungguhnya bermula dari diri sendiri, bermula dari pemikiran diri sendiri.
SEPULUH LANGKAH MENJADI PENGUSAHA
Jika Anda mau berusaha pasti akan ada jalan. Kemauan dan kemampuan adalah kuncinya dan hanya Anda yang mampu menumbuhkan kemauan menjadi seorang yang sukses dalam bidangnya. Jika Anda telah menjadi seorang pengusaha, telusuri jalan untuk menjadi yang terbaik.
Berikut sepuluh langkah menjadi sosok entrepreneur yang berhasil:
1. Mulailah Dari Mimpi dan Imajinasi Anda. Sebelum manusia bisa sampai di bulan, tak pernah ada yang berpikir bahwa itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud. Namun seseorang telah membuktikannya bahwa mimpi bisa diwujudkan menjadi sebuah kenyataan. Ingat, semua bermula dari sebuah mimpi dan keyakinan akan produk yang akan kita tawarkan. Hanya seorang pemimpi yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan kerterikatan, tak mengenal kata 'tidak bisa' ataupun 'tidak mungkin'.
2. Mencintai Produk atau Servis yang Ditawarkan. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan kepada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Contoh: anda senang merawat tubuh, apabila anda cantik, menarik hati maka orang akan percaya akan produk ditawarkan.
3. Antusiasme, Bekerja Keras dan Keuletan. Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan kita akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
4. Pelajari Dasar- Dasar Dalam Bisnis. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan dasar untuk bisnis yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Anda juga bis amencari guru yang baik untuk perkembangan Anda.
5. Berani Mengambil Resiko termasuk Kegagalan. Ini adalah kunci awal dalam dunia wirausaha, karena hasil yang mungkin dicapai akan proporsional terhadap resiko yang diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan dan menguatkan intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidaklah 'mematikan'. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bilamana sampai itu terjadi, bersiaplah dan hadapilah!
6. Mencari Masukan dan Nasehat Tanpa Mengabaikan Kata Hati. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan 'indera ke enamnya'.
7. Lakukan Komunikasi yang Baik dan Keandalan Menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci-sukses. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangakan usaha pada fase itu.
8. Menjalin Relasi. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
9. Lakukanlah Sekarang Juga. Jika Anda merasa siap maka jangan diulur-ulur lagi, lakukan sekarang juga. (Satulelaki.com)
Sumber:
1. Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil, Justin Longenecker, Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001
2. Kewirausahaan Teori, Geoffrey Meredith, Penerbit Binaman Pressindo, Jakarta, 2000
ENTREPRENEUR Berpikir Jadi Pengusaha
BAGAIMANA BERPIKIR SEPERTI PENGUSAHA SUKSES
Tanpa mindset kewirausahaan, akan sulit bagi anda untuk mencapai keberhasilan di bidang usaha apapun. Pengusaha sejati memiliki kualitas tertentu yang membuat mereka berhasil melakukan apapun. Melakukan banyak hal dengan apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka memandang segala sesuatunya.
Mindset kewirausahaan adalah yang menentukan keberhasilan sesorang di dalam bisnis. Tanpa mindset pengusaha dalam pekerjaan, akan sulit mencapai keberhasilan usaha. Pengusaha sejati memiliki kualitas tertentu yang memungkinkan mereka berhasil dalam apapun yang mereka kerjakan. Hal ini terkait dengan bagaimana mereka berpikir dan memandang segala sesuatunya. Pola pikir anda dapat menentukan apakah anda akan menjadi pengusaha sukses atau tidak. Selama bertahun-tahun, para ahli telah mempelajari dan meneliti bagaimana mindset kewirausahaan berjalan dan inilah yang mereka temukan:
1. Pengusaha yang Berhasil Berpikir bahwa Mampu Melakukannya. Dengan visi yang ingin mereka raih, pengusaha memiliki keyakinan yang absolut pada diri mereka bahwa mereka dapat berhasil. Mereka melihat segala sesuatunya dengan cara yang berbeda. Ketika orang lain berpikir adanya hambatan di sepanjang jalan, pengusaha menganggapnya sebagai tantangan. Keyakinan yang kuat, dengan pemikiran positif, adalah salah satu ciri pengusaha sukses.
2. Pengusaha yang Berhasil Menganggap Resiko adalah Bagian dari Proses. Kebanyakan orang takut akan resiko karena mereka tidak ingin keluar dari zona nyaman. Pengusaha sukses berpikir sebaliknya. Terkadang anda perlu keluar dari zona nyaman dan mengambil resiko jika ingin berhasil. Namun pengusaha yang berhasil memiliki cara lain dalam menghadapi resiko - mereka tahu bagaimana mengkalkulasikan resiko.
3. Pengusaha Sukses Tidak Hanya "Berpikir", namun juga "Melakukan". Mereka tahu jika ingin berhasil, diperlukan tindakan. Memiliki sasaran yang ingin dicapai adalah hal yang bagus, tapi fokus pada tindakan akan lebih mengarahkan anda.
4. Berkumpul dan Bergaul dengan Orang Sukses/ Kaya.
5. Belajar dan Belajar Terus. Berani investasi pada ilmu pengetahuan terbaru yang berguna bagi usahanya.
Dengan memiliki mindset pengusaha akan banyak membantu keberhasilan dalam bisnis. Perlu waktu untuk mengembangkannya. Tapi semakin awal anda mengupayakannya, semakin baik keberhasilan anda sebagai pengusaha.
(Sumber: Michael Lee, Pengusahamuslim.com)
6 HAL DIPERLUKAN UNTUK MELANGKAH
DARI KARYAWAN MENJADI PENGUSAHA
Tidak semua orang bisa memulai usaha. Menjadi wirausahawan sangat berbeda dengan karyawan. Dan beberapa orang merasa tidak mungkin menyesuaikan perbedaan-perbedaan tersebut.
Mari kita lihat jika anda memiliki mindset pengusaha yang diperlukan.
1. Harus Fleksibel Jika Berwirausaha. Jika anda mulai berbisnis, anda tidak lagi memiliki "sebuah" pekerjaan dengan kewajiban dan tanggung jawab yang telah jelas. Secara tiba-tiba anda memiliki tugas ganda, yang sering terganggu dengan adanya krisis yang tidak terduga (khususnya dalam fase awal). Hari-hari karyawan biasanya diisi dengan aktivitas yang dapat diprediksi; sedangkan pengusaha tidak.
Dan ketika anda memulai usaha, tidak ada orang yang didelegasikan. Sebagai karyawan, anda terbiasa melimpahkan masalah ke bagian diatas anda atau tidak terlibat dalam pengambilan keputusan. Sebagai seorang pemilik usaha, anda adalah orang yang akan berhadapan dengan krisis apapun dan memecahkan masalah. Anda adalah orang yang harus membuat keputusan.
2. Anda Harus Menjadi Pemrakarsa Motivasi Diri. Ketika anda menjadi karyawan, orang lain yang menyuruh anda melakukan sesuatu, baik secara langsung ataupun tidak. Anda terbiasa melakukan tindakan yang diarahkan oleh orang lain. Namun, sebagai pemilik usaha, anda harus mengarahkan tindakan anda sendiri. Anda tidak bisa hanya duduk dan berharap klien akan datang atau tiba-tiba seseorang datang dengan membawa inventori toko anda.
Tidak ada orang yang akan memberikan pekerjaan di meja anda atau menunjukkan apa yang perlu diselesaikan. Bagi kebanyakan orang yang mencoba berwirausaha dan memulai bisnis setelah menjadi karyawan dalam waktu yang lama, ini adalah penyesuaian terberat yang dibuat.
3. Anda Harus Mampu Mengenali Peluang dan Mengejarnya. Kebanyakan karyawan melakukan apa yang ditugaskan. Ada orang lain yang "ditunjuk" untuk mencari peluang, apakah bos sebuah usaha kecil, atau mungkin departemen sales atau tim manajerial di sebuah perusahaan besar. Jika anda memulai usaha, anda harus menjadi seseorang yang secara konstan melihat peluang dan mampu mengenalinya.
Mungkin hanya peluang kecil, seperti kesempatan menjemput klien baru, atau yang besar, seperti menempatkan produk anda di rak grosir terbesar, namun sebagai pemilik usaha kecil anda harus tetap mengamati masadepan dan posisi diri anda untuk mendapatkan keuntungan dari peluang yang didapatkan. Sebagai karyawan, mungkin anda terbiasa dengan posisi "kepala menunduk"; jika menjadi pengusaha yang berhasil, anda perlu melakukan posisi "kepala kedepan".
Menjadi pengusaha berbeda dengan karyawan dan menjadi transisi yang sulit.
4. Ketika Berwirausaha, Harus Mampu Membuat Rencana. Pekerjaan terakhir anda mungkin tidak melibatkan perencanaan sama sekali, karena orang lain yang melakukannya. Atau mungkin membuat perencanaan ditingkat lokal, seperti perencanaan proyek tertentu. Jika ingin mulai usaha, anda perlu mengembangkan keahlian dalam perencanaan baik jangka pendek dan jangka panjang; yang akan menjadi bagian besar dalam diri anda.
Ketika anda mulai usaha, salah satu tugas anda adalah bekerja dengan business plan. Saat bisnis anda berjalan, anda akan menemukan perencanaan ini (sedetil apapun) perlu direvisi dan rencana lain perlu dibuat, karena anda bekerja dengan sasaran jangka panjang yang anda tetapkan untuk bisnis anda. Dari mengikuti rencana orang lain sebagai karyawan, anda harus belajar bagaimana menciptakan rencana bagi diri anda sendiri dan mengadaptasi rencana di lingkungan yang berubah.
5. Perlu Mempersiapkan Diri Untuk Masuk Ke Dalam Upaya yang Konstan & Konsisten. Kita semua telah melihat karyawan yang hanya bergerak, atau mereka yang hanya "menghabiskan waktu" sampai pensiun. Anda tidak perlu menjadi rekan kerja untuk tahu siapa saja orang ini. Sebagai seorang konsumen atau klien, anda dapat mengetahuinya. Memulai usaha memerlukan energi dan anda harus mampu memberikannya 100 persen. Konsumen atau klien anda harus tahu jika anda mengeluarkan bakat, ketrampilan, atau perhatian secara maksimal untuk mereka - dan mereka akan mencari ke tempat lain jika tidak mendapatkannya dari anda.
Yang lebih parah, anda perlu memberikan upaya yang konstan dan konsisten tanpa jaring pengaman karyawan. Banyak karyawan yang biasanya "sakit" dan ada orang lain yang menangani pekerjaannya, misalnya. Sebagai pengusaha, anda harus melakukannya sendiri dan memberikan upaya yang terbaik jika anda tidak memiliki karyawan yang dapat melakukannya. Anda juga mengucapkan selamat tinggal pada hari libur yang biasanya dinikmati karyawan, setidaknya sampai bisnis anda pada titik mapan, sehingga anda dapat mengatur waktu anda.
6. Harus Mampu Menghadapi Ketidakpastian. Sebagai seorang pengusaha, tidak ada jaminan produk atau layanan yang anda tawarkan masih diperlukan dalam waktu 6 bulan mendatang. Tidak ada jaminan bahwa konsumen anda akan membayar tagihan tepat waktu atau melunasinya. Tidak ada jaminan klien besar anda, yang nampaknya senang dengan kerja anda, tidak akan meninggalkan anda minggu depan. Tidak ada jaminan anda akan menghasilkan income bulan ini atau setelahnya. Bagi kebanyakan mantan karyawan yang terbiasa menerima gaji secara teratur, ketidakpastian ini menjadi hal yang sulit dihadapi.
Apakah anda masih bertanya-tanya, "Bagaimana saya harus memulai bisnis?" Bagus! karena inti dari artikel ini bukanlah menakut-nakuti anda, namun menyadarkan anda bagaiamana seharusnya menyesuaikan kembali pemikiran anda untuk melakukan transisi dari karyawan ke pengusaha.
(Oleh: Susan Ward)
Tanpa mindset kewirausahaan, akan sulit bagi anda untuk mencapai keberhasilan di bidang usaha apapun. Pengusaha sejati memiliki kualitas tertentu yang membuat mereka berhasil melakukan apapun. Melakukan banyak hal dengan apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka memandang segala sesuatunya.
Mindset kewirausahaan adalah yang menentukan keberhasilan sesorang di dalam bisnis. Tanpa mindset pengusaha dalam pekerjaan, akan sulit mencapai keberhasilan usaha. Pengusaha sejati memiliki kualitas tertentu yang memungkinkan mereka berhasil dalam apapun yang mereka kerjakan. Hal ini terkait dengan bagaimana mereka berpikir dan memandang segala sesuatunya. Pola pikir anda dapat menentukan apakah anda akan menjadi pengusaha sukses atau tidak. Selama bertahun-tahun, para ahli telah mempelajari dan meneliti bagaimana mindset kewirausahaan berjalan dan inilah yang mereka temukan:
1. Pengusaha yang Berhasil Berpikir bahwa Mampu Melakukannya. Dengan visi yang ingin mereka raih, pengusaha memiliki keyakinan yang absolut pada diri mereka bahwa mereka dapat berhasil. Mereka melihat segala sesuatunya dengan cara yang berbeda. Ketika orang lain berpikir adanya hambatan di sepanjang jalan, pengusaha menganggapnya sebagai tantangan. Keyakinan yang kuat, dengan pemikiran positif, adalah salah satu ciri pengusaha sukses.
2. Pengusaha yang Berhasil Menganggap Resiko adalah Bagian dari Proses. Kebanyakan orang takut akan resiko karena mereka tidak ingin keluar dari zona nyaman. Pengusaha sukses berpikir sebaliknya. Terkadang anda perlu keluar dari zona nyaman dan mengambil resiko jika ingin berhasil. Namun pengusaha yang berhasil memiliki cara lain dalam menghadapi resiko - mereka tahu bagaimana mengkalkulasikan resiko.
3. Pengusaha Sukses Tidak Hanya "Berpikir", namun juga "Melakukan". Mereka tahu jika ingin berhasil, diperlukan tindakan. Memiliki sasaran yang ingin dicapai adalah hal yang bagus, tapi fokus pada tindakan akan lebih mengarahkan anda.
4. Berkumpul dan Bergaul dengan Orang Sukses/ Kaya.
5. Belajar dan Belajar Terus. Berani investasi pada ilmu pengetahuan terbaru yang berguna bagi usahanya.
Dengan memiliki mindset pengusaha akan banyak membantu keberhasilan dalam bisnis. Perlu waktu untuk mengembangkannya. Tapi semakin awal anda mengupayakannya, semakin baik keberhasilan anda sebagai pengusaha.
(Sumber: Michael Lee, Pengusahamuslim.com)
6 HAL DIPERLUKAN UNTUK MELANGKAH
DARI KARYAWAN MENJADI PENGUSAHA
Tidak semua orang bisa memulai usaha. Menjadi wirausahawan sangat berbeda dengan karyawan. Dan beberapa orang merasa tidak mungkin menyesuaikan perbedaan-perbedaan tersebut.
Mari kita lihat jika anda memiliki mindset pengusaha yang diperlukan.
1. Harus Fleksibel Jika Berwirausaha. Jika anda mulai berbisnis, anda tidak lagi memiliki "sebuah" pekerjaan dengan kewajiban dan tanggung jawab yang telah jelas. Secara tiba-tiba anda memiliki tugas ganda, yang sering terganggu dengan adanya krisis yang tidak terduga (khususnya dalam fase awal). Hari-hari karyawan biasanya diisi dengan aktivitas yang dapat diprediksi; sedangkan pengusaha tidak.
Dan ketika anda memulai usaha, tidak ada orang yang didelegasikan. Sebagai karyawan, anda terbiasa melimpahkan masalah ke bagian diatas anda atau tidak terlibat dalam pengambilan keputusan. Sebagai seorang pemilik usaha, anda adalah orang yang akan berhadapan dengan krisis apapun dan memecahkan masalah. Anda adalah orang yang harus membuat keputusan.
2. Anda Harus Menjadi Pemrakarsa Motivasi Diri. Ketika anda menjadi karyawan, orang lain yang menyuruh anda melakukan sesuatu, baik secara langsung ataupun tidak. Anda terbiasa melakukan tindakan yang diarahkan oleh orang lain. Namun, sebagai pemilik usaha, anda harus mengarahkan tindakan anda sendiri. Anda tidak bisa hanya duduk dan berharap klien akan datang atau tiba-tiba seseorang datang dengan membawa inventori toko anda.
Tidak ada orang yang akan memberikan pekerjaan di meja anda atau menunjukkan apa yang perlu diselesaikan. Bagi kebanyakan orang yang mencoba berwirausaha dan memulai bisnis setelah menjadi karyawan dalam waktu yang lama, ini adalah penyesuaian terberat yang dibuat.
3. Anda Harus Mampu Mengenali Peluang dan Mengejarnya. Kebanyakan karyawan melakukan apa yang ditugaskan. Ada orang lain yang "ditunjuk" untuk mencari peluang, apakah bos sebuah usaha kecil, atau mungkin departemen sales atau tim manajerial di sebuah perusahaan besar. Jika anda memulai usaha, anda harus menjadi seseorang yang secara konstan melihat peluang dan mampu mengenalinya.
Mungkin hanya peluang kecil, seperti kesempatan menjemput klien baru, atau yang besar, seperti menempatkan produk anda di rak grosir terbesar, namun sebagai pemilik usaha kecil anda harus tetap mengamati masadepan dan posisi diri anda untuk mendapatkan keuntungan dari peluang yang didapatkan. Sebagai karyawan, mungkin anda terbiasa dengan posisi "kepala menunduk"; jika menjadi pengusaha yang berhasil, anda perlu melakukan posisi "kepala kedepan".
Menjadi pengusaha berbeda dengan karyawan dan menjadi transisi yang sulit.
4. Ketika Berwirausaha, Harus Mampu Membuat Rencana. Pekerjaan terakhir anda mungkin tidak melibatkan perencanaan sama sekali, karena orang lain yang melakukannya. Atau mungkin membuat perencanaan ditingkat lokal, seperti perencanaan proyek tertentu. Jika ingin mulai usaha, anda perlu mengembangkan keahlian dalam perencanaan baik jangka pendek dan jangka panjang; yang akan menjadi bagian besar dalam diri anda.
Ketika anda mulai usaha, salah satu tugas anda adalah bekerja dengan business plan. Saat bisnis anda berjalan, anda akan menemukan perencanaan ini (sedetil apapun) perlu direvisi dan rencana lain perlu dibuat, karena anda bekerja dengan sasaran jangka panjang yang anda tetapkan untuk bisnis anda. Dari mengikuti rencana orang lain sebagai karyawan, anda harus belajar bagaimana menciptakan rencana bagi diri anda sendiri dan mengadaptasi rencana di lingkungan yang berubah.
5. Perlu Mempersiapkan Diri Untuk Masuk Ke Dalam Upaya yang Konstan & Konsisten. Kita semua telah melihat karyawan yang hanya bergerak, atau mereka yang hanya "menghabiskan waktu" sampai pensiun. Anda tidak perlu menjadi rekan kerja untuk tahu siapa saja orang ini. Sebagai seorang konsumen atau klien, anda dapat mengetahuinya. Memulai usaha memerlukan energi dan anda harus mampu memberikannya 100 persen. Konsumen atau klien anda harus tahu jika anda mengeluarkan bakat, ketrampilan, atau perhatian secara maksimal untuk mereka - dan mereka akan mencari ke tempat lain jika tidak mendapatkannya dari anda.
Yang lebih parah, anda perlu memberikan upaya yang konstan dan konsisten tanpa jaring pengaman karyawan. Banyak karyawan yang biasanya "sakit" dan ada orang lain yang menangani pekerjaannya, misalnya. Sebagai pengusaha, anda harus melakukannya sendiri dan memberikan upaya yang terbaik jika anda tidak memiliki karyawan yang dapat melakukannya. Anda juga mengucapkan selamat tinggal pada hari libur yang biasanya dinikmati karyawan, setidaknya sampai bisnis anda pada titik mapan, sehingga anda dapat mengatur waktu anda.
6. Harus Mampu Menghadapi Ketidakpastian. Sebagai seorang pengusaha, tidak ada jaminan produk atau layanan yang anda tawarkan masih diperlukan dalam waktu 6 bulan mendatang. Tidak ada jaminan bahwa konsumen anda akan membayar tagihan tepat waktu atau melunasinya. Tidak ada jaminan klien besar anda, yang nampaknya senang dengan kerja anda, tidak akan meninggalkan anda minggu depan. Tidak ada jaminan anda akan menghasilkan income bulan ini atau setelahnya. Bagi kebanyakan mantan karyawan yang terbiasa menerima gaji secara teratur, ketidakpastian ini menjadi hal yang sulit dihadapi.
Apakah anda masih bertanya-tanya, "Bagaimana saya harus memulai bisnis?" Bagus! karena inti dari artikel ini bukanlah menakut-nakuti anda, namun menyadarkan anda bagaiamana seharusnya menyesuaikan kembali pemikiran anda untuk melakukan transisi dari karyawan ke pengusaha.
(Oleh: Susan Ward)
ENTREPRENEUR Tips Dasar Buka Bisnis
TIPS DASAR MEMBUKA BISNIS
Mencari sebuah pekerjaan tidaklah mudah, apalagi dalam kondisi ekonomi yang semakin kusut ini. Banyak orang mulai berpaling untuk menjalankan sendiri usaha yang bisa dijadikan pegangan hidup. Sayangnya, untuk mendirikan sebuah usaha diperlukan modal yang cukup, baik modal materi maupun modal mental. Ditambah lagi untuk pengelolaannya yang berfungsi sebagai perpanjangan usia bisnis tersebut.
Khusus pengusaha kecil yang dihadapkan pada banyak tantangan dan hambatan, hendaknya sealu mengasah intuitif bisnisnya. Berikut tiga tips sederhana yang mungkin bisa menambah inspirasi pencapaian cita-citanya.
Anda yang sedang menggodok sebuah bisnis mungkin bisa mengambil inti pelajaran tips berikut ini:
1. Pilihlah Sumber Daya Manusia yang Tepat. Bentuklah team, karyawan yang sesuai dengan gaya manajemen anda & terpenting sesuai/ ahli di bidangnya masing-masing.
2. Mulailah Bisnis yang Anda Sukai, atau Sesuai Dengan Hobi Anda. Mengerjakan sesuatu yang tidak Anda sukai hanya akan membuang-buang waktu percuma. Anda harus siap mengorbankan waktu siang dan malam untuk pekerjaan atau bisnis Anda.
3. Jadilah Seseorang yang Inovatif dan Memiliki Ciri Khas Dibandingkan Lainnya. Menjiplak bisnis orang lain tak akan ada nilainya jika tidak memiliki keunikan sendiri.
Kesimpulan dari semua ini adalah, Anda harus membangun sebuah bisnis dengan alasan yang bagus. Maka dari itu bisnis Anda akan bernilai dan tidak takut tergilas di tengah persaingan pasar dan Anda juga bisa meningkatkan apa yang sudah ditawarkan kepada konsumen. (Satulelaki.com)
MENCARI PELUANG BISNIS
Banyak orang bingung memilih binsin apa yang paling cocok dijalankan? Sebenarnya ide berbisnis selalu berada di sekeliling Anda, bisa di dalam rumah, garasi, dapur bahkan kamar tidur. Semua berada di sana untuk kemudian hinggap di dalam benak pikiran Anda.
Menurut Douglas ada beberapa Sumber Ide:
1. Buku, Buku Telp, Koran Majalah, Jurnal, dll
2. Perpustakaan
3. Bank, Pialang, Akuntan, Agen Real Estate, Distributor, Pesaing
4. Hobi dan Bepergian dll
5. Kursus, Seminar
6. Produk, Franchise
7. Peraturan Pemerintah
Anda tidak perlu menjadi seorang jenius atau lulusan tertinggi pendidikan untuk mendapatkan ide segar dan mengubahnya menjadi profit.
Mengidentifikasikan peluang bisnis seringkali semudah mengidentifikasikan masalah, saling berbagi dan mencari jalan keluar. Bahkan, bisnis bisa datang dari hobi, ketertarikan dan kemampuan yang memuaskan disamping untuk memenuhi kebutuhan.
1. Kerjakan Apa Yang Anda Senang Kerjakan. Bisnis tidak terjadi begitu saja, melainkan diciptakan. Kesuksesan Anda tergantung dari apa yang Anda bawa ke dalam bisnis. Jika Anda menyukai apa yang Anda kerjakan, semangat kerja Anda akan menjadi sebuah modal pengetahuan, kreativitas dan kemampuannya Anda dan kesuksesan berada di depan mata.
2. Ubahlah Sesuatu yang Lama Menjadi Produk Baru. Kebanyakan produk-produk baru atau ide bisnis baru adalah perputaran dan pengembangan ide-ide lama.
3. Carilah Peluang Bisnis yang Sederhana Sebagai Awal. Misalnya anda tidak perlu menciptakan sebuah penemuan baru, cobalah dengan cara misalnya mendirikan bengkel, perawatan gedung dan sebagainya. Inti kesuksesannya adalah menjual sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh konsumen, tidak ingin dilakukan konsumen, atau tidak mempunyai waktu melakukannya. Caranya dengan mengembangkan metode unik dan bisa direproduksi bagi marketing dan pengiriman.
4. Ubahlah Hobi Anda Menjadi Lahan Mencari Uang. Carilah peluang agar hobi Anda bisa dirubah menjadi bisnis menguntungkan. Misalnya dengan melakukan lisensi produk yang Anda hasilkan, misalnya lukisan kemudian jual kepada konsumen.
5. Raihlah dan Ajarkan Seseorang. Apakah Anda mempunyai keahlian yang tidak dimiliki orang lain namun sangat berguna bagi hidup mereka. Ini saatnya Anda berbagi dengan orang lain misalnya dengan mengajar atau menulis buku, atau mengisi training seminar tertentu.
6. Menjadi Konsultan Industri. Ini juga salah satu cara baik menghasilkan pendapatan. Jika Anda bisa menyelesaikan masalah bisnis atau menjawab pertanyaan bisnis penting maka bagilah dengan target pasar. Dari sana Anda akan mendapat bayaran atas saran-saran yang Anda berikan.
7. Ubahlah Mantan Pegawai, Rekan, Sahabat & Saudara Menjadi Sumber Berharga Bagi Bisnis Baru.
8. Modifikasikan Salah Satu Produk yang Telah Ada.
9. Membeli Perusahaan atau Bisnis yang Telah Ada. Memulai sebuah bisnis bukan berarti harus membangunnya dari awal, Anda juga bisa melakukan cara membeli bisnis yang telah ada kemudian mengembangkannya.
Beberapa contoh di atas hanyalah sekelumit ide yang bisa dikembangkan menjadi peluang bisnis. Yang diperlukan adalah kejelian dan ketertarikan Anda dalam hal memilih apa yang hendak dijalankan.
JOURNAL:
IDE BISNIS DATANG DARI MANA SAJA
Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana harus memulai sebuah usaha. Jawabannya pun beraneka. Ada yang harus cari modal dulu, ada yang harus mempelajari pasar, bahkan yang ekstrim ada yang mengatakan modalnya nekad saja! Semuanya tak salah. Sebab, dari mana saja mau mulai berwirausaha, asal punya niat, tekad, ketekunan, keuletan, semangat tak mudah menyerah, pasti akan ada hasil yang dicapai.
Banyak contoh nyata orang yang bermodal nekad bisa jadi pengusaha sukses. Tak sedikit pula pengusaha yang berawal dari persiapan matang akhirnya benar-benar sukses membesarkan usahanya. Salah satu contoh nyata, orang yang berkemauan kuat dan bisa sukses berkat kerja kerasnya yakni Andrie Wongso. Meski dari keluarga miskin, dengan prinsip: ”Sukses adalah hak saya” ia mampu menjadi pengusaha sukses hingga kini.
Apa yang dilakukan Andrie Wongso dan banyak pengusaha sukses lain ini bisa diwakili oleh sebuah kalimat bijak yang sudah sering kita dengar, yakni asal ada kemauan, pasti ada jalan, ”When there is a will, there is a way.” Nah, lantas, jika kita sudah ada kemauan, usaha apa yang bisa ditekuni? Pilihannya sangat beragam. Untuk mengeksplorasi jenis usaha apa saja yang bisa ditekuni sebenarnya cukup gampang.
Modalnya hanyalah ATM, yakni Amati, Tirukan, dan Modifikasi.
1. Amati. Yang perlu dilakukan hanyalah dengan melihat sekeliling Anda. Ada banyak bertebaran jenis usaha yang bisa Anda tekuni. Mulai dari yang sudah banyak digeluti oleh orang lain, maupun usaha-usaha yang menurut Anda masih jarang yang disentuh orang lain. Atau, dari pengamatan itu, barangkali Anda bisa menemukan sejumlah kebutuhan orang yang belum tersentuh sehingga bisa jadi ladang bisnis yang baru.
Ambil contoh, lihat kendaraan berseliweran di jalanan. Kalau Anda bisa utak-atik kendaraan, kenapa tidak coba buka usaha bengkel? Biar lebih spesifik layanannya, buat bengkel yang siap dipanggil kapan saja, kalau perlu 24 jam!
2. Tirukan. Untuk menjalankan bisnis yang berhasil, coba tirukan bisnis yang ramai mendapat pelanggan di sekitar Anda. Misalnya Anda melihat pedagang bakso yang ramai. Coba, lihat apa yang membuatnya laris. Apakah lokasinya, rasanya, atau mungkin pelayanannya yang unik. Tirukan saja, apa kunci sukses yang membuatnya ramai.
Salah satu cara meniru yang sekarang sedang tren yaitu usaha dengan sistem waralaba. Pemilik usaha dengan sistem waralaba sebenarnya sudah merelakan usahanya di-copy paste oleh jaringan waralabanya, dan itu sah-sah saja, bahkan senang karena jaringan usahanya makin membesar. Karena itu, jangan segan jika bertemu dengan bisnis yang ramai, kalau mau ajaklah kerja sama, dengan begitu dalam meniru langkah suksesnya Anda bisa lebih pasti.
3. Modifikasi. Kalau sudah menemukan jenis usaha yang akan dicontoh, jangan asal contek saja. Ubahlah berdasar kreativitas Anda. Misalnya biar makin ramai Anda gunakan cara yang unik, contoh bikin bakso yang kotak, atau bakso yang dibakar. Gunakan pula promosi yang unik. Misalnya beri kejutan gratis bayar untuk konsumen mangkuk ke-100, serta berbagai jenis promosi unik lainnya.
Bagaimana, sudah mulai mendapat gambaran? Yang penting, jika sudah menemukan jenis usaha yang ingin Anda geluti, segera take action! Lakukan dengan sepenuh hati dan terjuni dengan tekad kuat agar berhasil. Ingat. Peluang ada di mana-mana, tapi peluang baru benar-benar jadi uang kalau Anda mau mewujudkannya.
Oleh : Agoeng Widyatmoko - Konsultan independen usaha kecil (UKM)
BISNIS MODEL ATM
(Dessy Danarti, Penulis Buku “Dari Hobi menjadi Hoki”, Penerbit Andi, 2005)
Apakah saat ini Anda sedang mempertimbangkan untuk berwirausaha? Jika ya, tentu langkah pertama adalah menemukan ide usaha. Sayangnya, peluang usaha tidak mudah didapatkan. Banyak orang gagal berwirausaha lantaran salah menentukan ide usaha. Mungkin juga Anda pernah mengalaminya.
Kegagalan, apalagi bila disertai resiko kehilangan modal yang besar, memang menjadi momok bagi pelaku usaha. Gagal, bukan berarti angka mati bagi wira usahawan sejati. Namun, tidak semua orang memiliki sikap mental positif untuk menerima kenyataan gagalnya usaha.
Salah satu penyebab kegagalan adalah menjalankan usaha karena ikut-ikutan atau “me too”. Saat sedang trend pisang pontia, maka orang berlomba-lomba membuat gerai yang sama. Begitu juga saat usaha refill air minum sedang naik daun, bisa dipastikan bermunculan gerai ini di mana-mana. Lalu, apa yang terjadi? Banyak pemain menyebabkan peminat terbagi dan omzetpun menurun. Belum lagi saat trend berganti, usaha “me too' seperti inipun banyak yang jatuh berguguran.
Lantas apa yang sebaiknya kita lakukan? Gunakan saja metode ATM = Amati, Tiru, dan Modifikasi. Maksudnya adalah sah-sah saja bila mengamati dan meniru bisnis lain. Tapi, jangan lupa memberikan modifikasi pada usaha yang dijalankan tersebut. Modifikasi dilakukan dengan jalan menyesuaikan bisnis dengan kondisi yang ada. Alasannya, setiap kondisi bisnis yang berbeda akan memiliki masalah yang berbeda. Metode inipun dijalankan oleh kebanyakan industri di China dan Jepang. Seringkali mereka berhasil memodifikasi sehingga bisa menghasilkan barang baru yang lebih canggih ketimbang barang aslinya.
Metode ATM juga diterapkan oleh Dahlan Iskan dalam membesarkan grup usaha Jawa Pos dan usaha penerbitan koran daerahnya. Apa yang dilakukannya? Salah satunya dalam riset pasar. Umumnya, untuk meneliti potensi pasar suatu daerah, tentunya dibutuhkan riset mendetail dan biaya yang besar. Nah, Dahlan menjadikan langkah ekspansi sebuah bank swasta ternama sebagai patokan dalam menilai potensi pasar suatu daerah. Bila suatu daerah belum ada cabang bank swasta tersebut, Dahlan pasti tidak akan memasukkan daerah itu sebagai sasaran ekspansi usahanya. Cara ini rupanya cukup manjur. Terbukti dalam waktu relatif singkat, Jawa Pos sudah meraja di daerah-daerah seluruh Indonesia.
Simak juga pengalaman Faif Yusuf yang kini tengah melenggang dengan bisnis Kafana Distro-nya. Saat memulai usaha pertama kali, bisa dikatakan ia termasuk ikut-ikutan, tapi kemudian usaha itu gagal. Belajar dari kegagalan itu, Faif pun berupaya membangun bisnis baru dengan menerapkan metode ATM. Ia membuka Kafana Distro yang menjual berbagai pakaian muslim. Sebelumnya, Faif terlebih dahulu mengadakan tes pasar, menguji kelayakan usaha, kemudian juga menganalisis matching atau tidaknya bisnis dengan kondisi yang ada. Langkah ini dimulai dengan memasarkan pakaian muslim dari rumah. Karena respon pasar bagus, jadilah ia mendirikan Kafana Distro di bulan Maret 2007 lalu.
Namun, Faif menyadari bahwa banyak sekali pemain dalam usaha sejenis. Lantas ia pun menawarkan sesuatu yang berbeda pada konsumen. Ini sebagai nilai tambah hasil modifikasi bagi usahanya. Ia menyediakan layanan pelatihan singkat cara memakai jilbab pada pembelinya. Juga siap melayani pesanan dengan desain dari pelanggan.
Karena demikian hemat dan ringkas, metode ATM ini sangat dianjurkan bagi pengusaha pemula atau karyawan yang ingin merintis usaha sampingan. Apalagi jika memutuskan menjadi follower, bukan trendsetter. Karena, selain lebih mudah, juga membutuhkan modal tidak terlalu besar. Bayangkan bila membuka usaha yang sama sekali baru, tentu dibutuhkan riset yang mendalam dan mahal. Juga, pastinya lebih mudah memodifikasi ketimbang menciptakan sesuatu yang baru.
Misalnya saja Anda ingin membuka warung makan kaki lima. Amati dulu warung makan yang laris. Temukan rahasia dan strateginya. Setelah itu, berikan nilai tambah sebagai modifikasinya. Apakah dengan memberi layanan yang cepat, harga lebih murah, tempat lebih bersih dan menu yang sehat serta hygienis.Mungkin juga ada layanan antar bagi pelanggan yang malas keluar rumah?
Nah, saatnya Anda mencoba metode ATM ini. Anda pasti akan mendapatkan banyak ide usaha dengan melakukan brainstorming cara-cara memodifikasi usaha yang Anda pilih. Selamat berusaha.
CARILAH MASALAH
Mungkin judul yang saya kemukakan di atas terdengar cukup provokatif. Betapa tidak, wong orang biasanya mencari cara untuk menyelesaikan masalah, ini malah menyuruh mencari masalah.
Tunggu dulu! Yang saya maksud di sini bukan ingin menambah pusing Anda sekalian dengan menambah masalah. Tapi, yang ingin saya sampaikan, adalah bagaimana Anda bisa menjadi sumber solusi dan memetik peluang di tengah masalah yang ada di sekeliling Anda.
Masalah keuangan misalnya. Tentang manajemen keuangan pribadi atau keluarga. Kalau saya sebut salah satu profesi baru yang sedang naik daun belakangan ini, Anda pasti paham. Yah, masalah keuangan diatasi oleh para perencana keuangan. Munculnya para perencana keuangan belakangan ini seolah mampu menjadi solusi bagi orang-orang yang merasa kesulitan dalam mengelola keuangannya. Sebab, tak jarang, belum waktunya gajian, uang sudah habis dibelanjakan. Nah, bukankah ini sebuah masalah? Maka kemudian, para perencana keuangan ini tampil laksana seorang dokter yang memberi resep jitu bagi pasiennya agar tak lagi defisit saat menjelang tanggal tua.
Bagi saya, para perencana keuangan ini adalah para "pencari masalah" yang jeli melihat peluang di tengah masalah orang lain. Tapi, kemudian muncul pertanyaan. Loh, itu kan sebuah pekerjaan spesifik yang membutuhkan keahlian. Dan, tak semua orang bisa?
Baiklah. Jika itu pertanyaan yang mampir di benak Anda, saya akan beri contoh lain "para pencari masalah" yang sukses mendulang untung dari masalah orang lain. Anda pernah jengkel dengan tikus, nyamuk, kecoa, atau lalat yang sering mengganggu kenyamanan dalam rumah Anda? Atau, Anda juga direpotkan dengan banyaknya rayap yang merusak perabotan kayu Anda? Jika ya, pernahkah Anda mendengar jasa pembersihan kutu dan serangga di dalam rumah? Yah, itulah salah satu peluang usaha bagi mereka yang jeli memanfaatkan masalah yang sering terjadi di rumah tangga akibat datangnya binatang pengganggu itu. Dan, tahukah Anda, bahwa para pembasmi binatang pengganggu itu bayarannya tidak sedikit lo?
Mau contoh lain? Saya yakin bahwa di rumah pasti kadang timbul masalah, misalnya dengan saluran air atau WC mampet. Nah, bukankah ini juga masalah? Lantas, kepada siapa biasanya Anda akan mempercayakan masalah ini agar bisa diatasi?
Biasanya, jarang sekali orang yang mau berusaha mengatasi sendiri. Alasannya? Cari praktisnya. Karena itu, dari sekian banyak pengusaha jasa pembersihan WC atau saluran air, hampir semuanya selalu kebagian order. Ini satu bukti nyata, bahwa hadirnya masalah ternyata memberi peluang yang cukup menggiurkan.
Bagaimana? Sudah mendapat gambaran bukan? Yah, inilah fakta bahwa ternyata hadirnya masalah mampu dijadikan ladang yang menghasilkan bagi sebagian orang yang jeli. Masih banyak profesi atau usaha-usaha lain yang mampu menghasilkan dari adanya masalah. Konsultan perkawinan, konsultan pajak, desain artistik rumah, jasa penerjemah, biro-biro jasa STNK dan SIM, semua itu sebenarnya berangkat dari munculnya masalah. Berbagai profesi tersebut mampu mengeruk keuntungan yang tak sedikit dari hasil menyediakan solusi bagi sebagian orang. Tentu, dibutuhkan ketekunan dan kemampuan untuk menggeluti dan mengelolanya agar terus bisa mendatangkan keuntungan. Namun, satu hal yang pasti, semua itu berawal dari adanya tindakan, alias action. Jadi, tunggu apalagi? Take action!!!
Oleh : Agoeng Widyatmoko - Konsultan Independen Usaha Kecil (UKM)
Mencari sebuah pekerjaan tidaklah mudah, apalagi dalam kondisi ekonomi yang semakin kusut ini. Banyak orang mulai berpaling untuk menjalankan sendiri usaha yang bisa dijadikan pegangan hidup. Sayangnya, untuk mendirikan sebuah usaha diperlukan modal yang cukup, baik modal materi maupun modal mental. Ditambah lagi untuk pengelolaannya yang berfungsi sebagai perpanjangan usia bisnis tersebut.
Khusus pengusaha kecil yang dihadapkan pada banyak tantangan dan hambatan, hendaknya sealu mengasah intuitif bisnisnya. Berikut tiga tips sederhana yang mungkin bisa menambah inspirasi pencapaian cita-citanya.
Anda yang sedang menggodok sebuah bisnis mungkin bisa mengambil inti pelajaran tips berikut ini:
1. Pilihlah Sumber Daya Manusia yang Tepat. Bentuklah team, karyawan yang sesuai dengan gaya manajemen anda & terpenting sesuai/ ahli di bidangnya masing-masing.
2. Mulailah Bisnis yang Anda Sukai, atau Sesuai Dengan Hobi Anda. Mengerjakan sesuatu yang tidak Anda sukai hanya akan membuang-buang waktu percuma. Anda harus siap mengorbankan waktu siang dan malam untuk pekerjaan atau bisnis Anda.
3. Jadilah Seseorang yang Inovatif dan Memiliki Ciri Khas Dibandingkan Lainnya. Menjiplak bisnis orang lain tak akan ada nilainya jika tidak memiliki keunikan sendiri.
Kesimpulan dari semua ini adalah, Anda harus membangun sebuah bisnis dengan alasan yang bagus. Maka dari itu bisnis Anda akan bernilai dan tidak takut tergilas di tengah persaingan pasar dan Anda juga bisa meningkatkan apa yang sudah ditawarkan kepada konsumen. (Satulelaki.com)
MENCARI PELUANG BISNIS
Banyak orang bingung memilih binsin apa yang paling cocok dijalankan? Sebenarnya ide berbisnis selalu berada di sekeliling Anda, bisa di dalam rumah, garasi, dapur bahkan kamar tidur. Semua berada di sana untuk kemudian hinggap di dalam benak pikiran Anda.
Menurut Douglas ada beberapa Sumber Ide:
1. Buku, Buku Telp, Koran Majalah, Jurnal, dll
2. Perpustakaan
3. Bank, Pialang, Akuntan, Agen Real Estate, Distributor, Pesaing
4. Hobi dan Bepergian dll
5. Kursus, Seminar
6. Produk, Franchise
7. Peraturan Pemerintah
Anda tidak perlu menjadi seorang jenius atau lulusan tertinggi pendidikan untuk mendapatkan ide segar dan mengubahnya menjadi profit.
Mengidentifikasikan peluang bisnis seringkali semudah mengidentifikasikan masalah, saling berbagi dan mencari jalan keluar. Bahkan, bisnis bisa datang dari hobi, ketertarikan dan kemampuan yang memuaskan disamping untuk memenuhi kebutuhan.
1. Kerjakan Apa Yang Anda Senang Kerjakan. Bisnis tidak terjadi begitu saja, melainkan diciptakan. Kesuksesan Anda tergantung dari apa yang Anda bawa ke dalam bisnis. Jika Anda menyukai apa yang Anda kerjakan, semangat kerja Anda akan menjadi sebuah modal pengetahuan, kreativitas dan kemampuannya Anda dan kesuksesan berada di depan mata.
2. Ubahlah Sesuatu yang Lama Menjadi Produk Baru. Kebanyakan produk-produk baru atau ide bisnis baru adalah perputaran dan pengembangan ide-ide lama.
3. Carilah Peluang Bisnis yang Sederhana Sebagai Awal. Misalnya anda tidak perlu menciptakan sebuah penemuan baru, cobalah dengan cara misalnya mendirikan bengkel, perawatan gedung dan sebagainya. Inti kesuksesannya adalah menjual sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh konsumen, tidak ingin dilakukan konsumen, atau tidak mempunyai waktu melakukannya. Caranya dengan mengembangkan metode unik dan bisa direproduksi bagi marketing dan pengiriman.
4. Ubahlah Hobi Anda Menjadi Lahan Mencari Uang. Carilah peluang agar hobi Anda bisa dirubah menjadi bisnis menguntungkan. Misalnya dengan melakukan lisensi produk yang Anda hasilkan, misalnya lukisan kemudian jual kepada konsumen.
5. Raihlah dan Ajarkan Seseorang. Apakah Anda mempunyai keahlian yang tidak dimiliki orang lain namun sangat berguna bagi hidup mereka. Ini saatnya Anda berbagi dengan orang lain misalnya dengan mengajar atau menulis buku, atau mengisi training seminar tertentu.
6. Menjadi Konsultan Industri. Ini juga salah satu cara baik menghasilkan pendapatan. Jika Anda bisa menyelesaikan masalah bisnis atau menjawab pertanyaan bisnis penting maka bagilah dengan target pasar. Dari sana Anda akan mendapat bayaran atas saran-saran yang Anda berikan.
7. Ubahlah Mantan Pegawai, Rekan, Sahabat & Saudara Menjadi Sumber Berharga Bagi Bisnis Baru.
8. Modifikasikan Salah Satu Produk yang Telah Ada.
9. Membeli Perusahaan atau Bisnis yang Telah Ada. Memulai sebuah bisnis bukan berarti harus membangunnya dari awal, Anda juga bisa melakukan cara membeli bisnis yang telah ada kemudian mengembangkannya.
Beberapa contoh di atas hanyalah sekelumit ide yang bisa dikembangkan menjadi peluang bisnis. Yang diperlukan adalah kejelian dan ketertarikan Anda dalam hal memilih apa yang hendak dijalankan.
JOURNAL:
IDE BISNIS DATANG DARI MANA SAJA
Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana harus memulai sebuah usaha. Jawabannya pun beraneka. Ada yang harus cari modal dulu, ada yang harus mempelajari pasar, bahkan yang ekstrim ada yang mengatakan modalnya nekad saja! Semuanya tak salah. Sebab, dari mana saja mau mulai berwirausaha, asal punya niat, tekad, ketekunan, keuletan, semangat tak mudah menyerah, pasti akan ada hasil yang dicapai.
Banyak contoh nyata orang yang bermodal nekad bisa jadi pengusaha sukses. Tak sedikit pula pengusaha yang berawal dari persiapan matang akhirnya benar-benar sukses membesarkan usahanya. Salah satu contoh nyata, orang yang berkemauan kuat dan bisa sukses berkat kerja kerasnya yakni Andrie Wongso. Meski dari keluarga miskin, dengan prinsip: ”Sukses adalah hak saya” ia mampu menjadi pengusaha sukses hingga kini.
Apa yang dilakukan Andrie Wongso dan banyak pengusaha sukses lain ini bisa diwakili oleh sebuah kalimat bijak yang sudah sering kita dengar, yakni asal ada kemauan, pasti ada jalan, ”When there is a will, there is a way.” Nah, lantas, jika kita sudah ada kemauan, usaha apa yang bisa ditekuni? Pilihannya sangat beragam. Untuk mengeksplorasi jenis usaha apa saja yang bisa ditekuni sebenarnya cukup gampang.
Modalnya hanyalah ATM, yakni Amati, Tirukan, dan Modifikasi.
1. Amati. Yang perlu dilakukan hanyalah dengan melihat sekeliling Anda. Ada banyak bertebaran jenis usaha yang bisa Anda tekuni. Mulai dari yang sudah banyak digeluti oleh orang lain, maupun usaha-usaha yang menurut Anda masih jarang yang disentuh orang lain. Atau, dari pengamatan itu, barangkali Anda bisa menemukan sejumlah kebutuhan orang yang belum tersentuh sehingga bisa jadi ladang bisnis yang baru.
Ambil contoh, lihat kendaraan berseliweran di jalanan. Kalau Anda bisa utak-atik kendaraan, kenapa tidak coba buka usaha bengkel? Biar lebih spesifik layanannya, buat bengkel yang siap dipanggil kapan saja, kalau perlu 24 jam!
2. Tirukan. Untuk menjalankan bisnis yang berhasil, coba tirukan bisnis yang ramai mendapat pelanggan di sekitar Anda. Misalnya Anda melihat pedagang bakso yang ramai. Coba, lihat apa yang membuatnya laris. Apakah lokasinya, rasanya, atau mungkin pelayanannya yang unik. Tirukan saja, apa kunci sukses yang membuatnya ramai.
Salah satu cara meniru yang sekarang sedang tren yaitu usaha dengan sistem waralaba. Pemilik usaha dengan sistem waralaba sebenarnya sudah merelakan usahanya di-copy paste oleh jaringan waralabanya, dan itu sah-sah saja, bahkan senang karena jaringan usahanya makin membesar. Karena itu, jangan segan jika bertemu dengan bisnis yang ramai, kalau mau ajaklah kerja sama, dengan begitu dalam meniru langkah suksesnya Anda bisa lebih pasti.
3. Modifikasi. Kalau sudah menemukan jenis usaha yang akan dicontoh, jangan asal contek saja. Ubahlah berdasar kreativitas Anda. Misalnya biar makin ramai Anda gunakan cara yang unik, contoh bikin bakso yang kotak, atau bakso yang dibakar. Gunakan pula promosi yang unik. Misalnya beri kejutan gratis bayar untuk konsumen mangkuk ke-100, serta berbagai jenis promosi unik lainnya.
Bagaimana, sudah mulai mendapat gambaran? Yang penting, jika sudah menemukan jenis usaha yang ingin Anda geluti, segera take action! Lakukan dengan sepenuh hati dan terjuni dengan tekad kuat agar berhasil. Ingat. Peluang ada di mana-mana, tapi peluang baru benar-benar jadi uang kalau Anda mau mewujudkannya.
Oleh : Agoeng Widyatmoko - Konsultan independen usaha kecil (UKM)
BISNIS MODEL ATM
(Dessy Danarti, Penulis Buku “Dari Hobi menjadi Hoki”, Penerbit Andi, 2005)
Apakah saat ini Anda sedang mempertimbangkan untuk berwirausaha? Jika ya, tentu langkah pertama adalah menemukan ide usaha. Sayangnya, peluang usaha tidak mudah didapatkan. Banyak orang gagal berwirausaha lantaran salah menentukan ide usaha. Mungkin juga Anda pernah mengalaminya.
Kegagalan, apalagi bila disertai resiko kehilangan modal yang besar, memang menjadi momok bagi pelaku usaha. Gagal, bukan berarti angka mati bagi wira usahawan sejati. Namun, tidak semua orang memiliki sikap mental positif untuk menerima kenyataan gagalnya usaha.
Salah satu penyebab kegagalan adalah menjalankan usaha karena ikut-ikutan atau “me too”. Saat sedang trend pisang pontia, maka orang berlomba-lomba membuat gerai yang sama. Begitu juga saat usaha refill air minum sedang naik daun, bisa dipastikan bermunculan gerai ini di mana-mana. Lalu, apa yang terjadi? Banyak pemain menyebabkan peminat terbagi dan omzetpun menurun. Belum lagi saat trend berganti, usaha “me too' seperti inipun banyak yang jatuh berguguran.
Lantas apa yang sebaiknya kita lakukan? Gunakan saja metode ATM = Amati, Tiru, dan Modifikasi. Maksudnya adalah sah-sah saja bila mengamati dan meniru bisnis lain. Tapi, jangan lupa memberikan modifikasi pada usaha yang dijalankan tersebut. Modifikasi dilakukan dengan jalan menyesuaikan bisnis dengan kondisi yang ada. Alasannya, setiap kondisi bisnis yang berbeda akan memiliki masalah yang berbeda. Metode inipun dijalankan oleh kebanyakan industri di China dan Jepang. Seringkali mereka berhasil memodifikasi sehingga bisa menghasilkan barang baru yang lebih canggih ketimbang barang aslinya.
Metode ATM juga diterapkan oleh Dahlan Iskan dalam membesarkan grup usaha Jawa Pos dan usaha penerbitan koran daerahnya. Apa yang dilakukannya? Salah satunya dalam riset pasar. Umumnya, untuk meneliti potensi pasar suatu daerah, tentunya dibutuhkan riset mendetail dan biaya yang besar. Nah, Dahlan menjadikan langkah ekspansi sebuah bank swasta ternama sebagai patokan dalam menilai potensi pasar suatu daerah. Bila suatu daerah belum ada cabang bank swasta tersebut, Dahlan pasti tidak akan memasukkan daerah itu sebagai sasaran ekspansi usahanya. Cara ini rupanya cukup manjur. Terbukti dalam waktu relatif singkat, Jawa Pos sudah meraja di daerah-daerah seluruh Indonesia.
Simak juga pengalaman Faif Yusuf yang kini tengah melenggang dengan bisnis Kafana Distro-nya. Saat memulai usaha pertama kali, bisa dikatakan ia termasuk ikut-ikutan, tapi kemudian usaha itu gagal. Belajar dari kegagalan itu, Faif pun berupaya membangun bisnis baru dengan menerapkan metode ATM. Ia membuka Kafana Distro yang menjual berbagai pakaian muslim. Sebelumnya, Faif terlebih dahulu mengadakan tes pasar, menguji kelayakan usaha, kemudian juga menganalisis matching atau tidaknya bisnis dengan kondisi yang ada. Langkah ini dimulai dengan memasarkan pakaian muslim dari rumah. Karena respon pasar bagus, jadilah ia mendirikan Kafana Distro di bulan Maret 2007 lalu.
Namun, Faif menyadari bahwa banyak sekali pemain dalam usaha sejenis. Lantas ia pun menawarkan sesuatu yang berbeda pada konsumen. Ini sebagai nilai tambah hasil modifikasi bagi usahanya. Ia menyediakan layanan pelatihan singkat cara memakai jilbab pada pembelinya. Juga siap melayani pesanan dengan desain dari pelanggan.
Karena demikian hemat dan ringkas, metode ATM ini sangat dianjurkan bagi pengusaha pemula atau karyawan yang ingin merintis usaha sampingan. Apalagi jika memutuskan menjadi follower, bukan trendsetter. Karena, selain lebih mudah, juga membutuhkan modal tidak terlalu besar. Bayangkan bila membuka usaha yang sama sekali baru, tentu dibutuhkan riset yang mendalam dan mahal. Juga, pastinya lebih mudah memodifikasi ketimbang menciptakan sesuatu yang baru.
Misalnya saja Anda ingin membuka warung makan kaki lima. Amati dulu warung makan yang laris. Temukan rahasia dan strateginya. Setelah itu, berikan nilai tambah sebagai modifikasinya. Apakah dengan memberi layanan yang cepat, harga lebih murah, tempat lebih bersih dan menu yang sehat serta hygienis.Mungkin juga ada layanan antar bagi pelanggan yang malas keluar rumah?
Nah, saatnya Anda mencoba metode ATM ini. Anda pasti akan mendapatkan banyak ide usaha dengan melakukan brainstorming cara-cara memodifikasi usaha yang Anda pilih. Selamat berusaha.
CARILAH MASALAH
Mungkin judul yang saya kemukakan di atas terdengar cukup provokatif. Betapa tidak, wong orang biasanya mencari cara untuk menyelesaikan masalah, ini malah menyuruh mencari masalah.
Tunggu dulu! Yang saya maksud di sini bukan ingin menambah pusing Anda sekalian dengan menambah masalah. Tapi, yang ingin saya sampaikan, adalah bagaimana Anda bisa menjadi sumber solusi dan memetik peluang di tengah masalah yang ada di sekeliling Anda.
Masalah keuangan misalnya. Tentang manajemen keuangan pribadi atau keluarga. Kalau saya sebut salah satu profesi baru yang sedang naik daun belakangan ini, Anda pasti paham. Yah, masalah keuangan diatasi oleh para perencana keuangan. Munculnya para perencana keuangan belakangan ini seolah mampu menjadi solusi bagi orang-orang yang merasa kesulitan dalam mengelola keuangannya. Sebab, tak jarang, belum waktunya gajian, uang sudah habis dibelanjakan. Nah, bukankah ini sebuah masalah? Maka kemudian, para perencana keuangan ini tampil laksana seorang dokter yang memberi resep jitu bagi pasiennya agar tak lagi defisit saat menjelang tanggal tua.
Bagi saya, para perencana keuangan ini adalah para "pencari masalah" yang jeli melihat peluang di tengah masalah orang lain. Tapi, kemudian muncul pertanyaan. Loh, itu kan sebuah pekerjaan spesifik yang membutuhkan keahlian. Dan, tak semua orang bisa?
Baiklah. Jika itu pertanyaan yang mampir di benak Anda, saya akan beri contoh lain "para pencari masalah" yang sukses mendulang untung dari masalah orang lain. Anda pernah jengkel dengan tikus, nyamuk, kecoa, atau lalat yang sering mengganggu kenyamanan dalam rumah Anda? Atau, Anda juga direpotkan dengan banyaknya rayap yang merusak perabotan kayu Anda? Jika ya, pernahkah Anda mendengar jasa pembersihan kutu dan serangga di dalam rumah? Yah, itulah salah satu peluang usaha bagi mereka yang jeli memanfaatkan masalah yang sering terjadi di rumah tangga akibat datangnya binatang pengganggu itu. Dan, tahukah Anda, bahwa para pembasmi binatang pengganggu itu bayarannya tidak sedikit lo?
Mau contoh lain? Saya yakin bahwa di rumah pasti kadang timbul masalah, misalnya dengan saluran air atau WC mampet. Nah, bukankah ini juga masalah? Lantas, kepada siapa biasanya Anda akan mempercayakan masalah ini agar bisa diatasi?
Biasanya, jarang sekali orang yang mau berusaha mengatasi sendiri. Alasannya? Cari praktisnya. Karena itu, dari sekian banyak pengusaha jasa pembersihan WC atau saluran air, hampir semuanya selalu kebagian order. Ini satu bukti nyata, bahwa hadirnya masalah ternyata memberi peluang yang cukup menggiurkan.
Bagaimana? Sudah mendapat gambaran bukan? Yah, inilah fakta bahwa ternyata hadirnya masalah mampu dijadikan ladang yang menghasilkan bagi sebagian orang yang jeli. Masih banyak profesi atau usaha-usaha lain yang mampu menghasilkan dari adanya masalah. Konsultan perkawinan, konsultan pajak, desain artistik rumah, jasa penerjemah, biro-biro jasa STNK dan SIM, semua itu sebenarnya berangkat dari munculnya masalah. Berbagai profesi tersebut mampu mengeruk keuntungan yang tak sedikit dari hasil menyediakan solusi bagi sebagian orang. Tentu, dibutuhkan ketekunan dan kemampuan untuk menggeluti dan mengelolanya agar terus bisa mendatangkan keuntungan. Namun, satu hal yang pasti, semua itu berawal dari adanya tindakan, alias action. Jadi, tunggu apalagi? Take action!!!
Oleh : Agoeng Widyatmoko - Konsultan Independen Usaha Kecil (UKM)
Langganan:
Postingan (Atom)