Selasa, 20 Oktober 2009

ENTREPRENEUR Tips Dasar Buka Bisnis

TIPS DASAR MEMBUKA BISNIS

Mencari sebuah pekerjaan tidaklah mudah, apalagi dalam kondisi ekonomi yang semakin kusut ini. Banyak orang mulai berpaling untuk menjalankan sendiri usaha yang bisa dijadikan pegangan hidup. Sayangnya, untuk mendirikan sebuah usaha diperlukan modal yang cukup, baik modal materi maupun modal mental. Ditambah lagi untuk pengelolaannya yang berfungsi sebagai perpanjangan usia bisnis tersebut.
Khusus pengusaha kecil yang dihadapkan pada banyak tantangan dan hambatan, hendaknya sealu mengasah intuitif bisnisnya. Berikut tiga tips sederhana yang mungkin bisa menambah inspirasi pencapaian cita-citanya.
Anda yang sedang menggodok sebuah bisnis mungkin bisa mengambil inti pelajaran tips berikut ini:
1. Pilihlah Sumber Daya Manusia yang Tepat. Bentuklah team, karyawan yang sesuai dengan gaya manajemen anda & terpenting sesuai/ ahli di bidangnya masing-masing.
2. Mulailah Bisnis yang Anda Sukai, atau Sesuai Dengan Hobi Anda. Mengerjakan sesuatu yang tidak Anda sukai hanya akan membuang-buang waktu percuma. Anda harus siap mengorbankan waktu siang dan malam untuk pekerjaan atau bisnis Anda.
3. Jadilah Seseorang yang Inovatif dan Memiliki Ciri Khas Dibandingkan Lainnya. Menjiplak bisnis orang lain tak akan ada nilainya jika tidak memiliki keunikan sendiri.

Kesimpulan dari semua ini adalah, Anda harus membangun sebuah bisnis dengan alasan yang bagus. Maka dari itu bisnis Anda akan bernilai dan tidak takut tergilas di tengah persaingan pasar dan Anda juga bisa meningkatkan apa yang sudah ditawarkan kepada konsumen. (Satulelaki.com)







MENCARI PELUANG BISNIS

Banyak orang bingung memilih binsin apa yang paling cocok dijalankan? Sebenarnya ide berbisnis selalu berada di sekeliling Anda, bisa di dalam rumah, garasi, dapur bahkan kamar tidur. Semua berada di sana untuk kemudian hinggap di dalam benak pikiran Anda.

Menurut Douglas ada beberapa Sumber Ide:
1. Buku, Buku Telp, Koran Majalah, Jurnal, dll
2. Perpustakaan
3. Bank, Pialang, Akuntan, Agen Real Estate, Distributor, Pesaing
4. Hobi dan Bepergian dll
5. Kursus, Seminar
6. Produk, Franchise
7. Peraturan Pemerintah

Anda tidak perlu menjadi seorang jenius atau lulusan tertinggi pendidikan untuk mendapatkan ide segar dan mengubahnya menjadi profit.
Mengidentifikasikan peluang bisnis seringkali semudah mengidentifikasikan masalah, saling berbagi dan mencari jalan keluar. Bahkan, bisnis bisa datang dari hobi, ketertarikan dan kemampuan yang memuaskan disamping untuk memenuhi kebutuhan.
1. Kerjakan Apa Yang Anda Senang Kerjakan. Bisnis tidak terjadi begitu saja, melainkan diciptakan. Kesuksesan Anda tergantung dari apa yang Anda bawa ke dalam bisnis. Jika Anda menyukai apa yang Anda kerjakan, semangat kerja Anda akan menjadi sebuah modal pengetahuan, kreativitas dan kemampuannya Anda dan kesuksesan berada di depan mata.
2. Ubahlah Sesuatu yang Lama Menjadi Produk Baru. Kebanyakan produk-produk baru atau ide bisnis baru adalah perputaran dan pengembangan ide-ide lama.
3. Carilah Peluang Bisnis yang Sederhana Sebagai Awal. Misalnya anda tidak perlu menciptakan sebuah penemuan baru, cobalah dengan cara misalnya mendirikan bengkel, perawatan gedung dan sebagainya. Inti kesuksesannya adalah menjual sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh konsumen, tidak ingin dilakukan konsumen, atau tidak mempunyai waktu melakukannya. Caranya dengan mengembangkan metode unik dan bisa direproduksi bagi marketing dan pengiriman.
4. Ubahlah Hobi Anda Menjadi Lahan Mencari Uang. Carilah peluang agar hobi Anda bisa dirubah menjadi bisnis menguntungkan. Misalnya dengan melakukan lisensi produk yang Anda hasilkan, misalnya lukisan kemudian jual kepada konsumen.
5. Raihlah dan Ajarkan Seseorang. Apakah Anda mempunyai keahlian yang tidak dimiliki orang lain namun sangat berguna bagi hidup mereka. Ini saatnya Anda berbagi dengan orang lain misalnya dengan mengajar atau menulis buku, atau mengisi training seminar tertentu.
6. Menjadi Konsultan Industri. Ini juga salah satu cara baik menghasilkan pendapatan. Jika Anda bisa menyelesaikan masalah bisnis atau menjawab pertanyaan bisnis penting maka bagilah dengan target pasar. Dari sana Anda akan mendapat bayaran atas saran-saran yang Anda berikan.
7. Ubahlah Mantan Pegawai, Rekan, Sahabat & Saudara Menjadi Sumber Berharga Bagi Bisnis Baru.
8. Modifikasikan Salah Satu Produk yang Telah Ada.
9. Membeli Perusahaan atau Bisnis yang Telah Ada. Memulai sebuah bisnis bukan berarti harus membangunnya dari awal, Anda juga bisa melakukan cara membeli bisnis yang telah ada kemudian mengembangkannya.

Beberapa contoh di atas hanyalah sekelumit ide yang bisa dikembangkan menjadi peluang bisnis. Yang diperlukan adalah kejelian dan ketertarikan Anda dalam hal memilih apa yang hendak dijalankan.











JOURNAL:
IDE BISNIS DATANG DARI MANA SAJA

Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana harus memulai sebuah usaha. Jawabannya pun beraneka. Ada yang harus cari modal dulu, ada yang harus mempelajari pasar, bahkan yang ekstrim ada yang mengatakan modalnya nekad saja! Semuanya tak salah. Sebab, dari mana saja mau mulai berwirausaha, asal punya niat, tekad, ketekunan, keuletan, semangat tak mudah menyerah, pasti akan ada hasil yang dicapai.

Banyak contoh nyata orang yang bermodal nekad bisa jadi pengusaha sukses. Tak sedikit pula pengusaha yang berawal dari persiapan matang akhirnya benar-benar sukses membesarkan usahanya. Salah satu contoh nyata, orang yang berkemauan kuat dan bisa sukses berkat kerja kerasnya yakni Andrie Wongso. Meski dari keluarga miskin, dengan prinsip: ”Sukses adalah hak saya” ia mampu menjadi pengusaha sukses hingga kini.

Apa yang dilakukan Andrie Wongso dan banyak pengusaha sukses lain ini bisa diwakili oleh sebuah kalimat bijak yang sudah sering kita dengar, yakni asal ada kemauan, pasti ada jalan, ”When there is a will, there is a way.” Nah, lantas, jika kita sudah ada kemauan, usaha apa yang bisa ditekuni? Pilihannya sangat beragam. Untuk mengeksplorasi jenis usaha apa saja yang bisa ditekuni sebenarnya cukup gampang.

Modalnya hanyalah ATM, yakni Amati, Tirukan, dan Modifikasi.
1. Amati. Yang perlu dilakukan hanyalah dengan melihat sekeliling Anda. Ada banyak bertebaran jenis usaha yang bisa Anda tekuni. Mulai dari yang sudah banyak digeluti oleh orang lain, maupun usaha-usaha yang menurut Anda masih jarang yang disentuh orang lain. Atau, dari pengamatan itu, barangkali Anda bisa menemukan sejumlah kebutuhan orang yang belum tersentuh sehingga bisa jadi ladang bisnis yang baru.
Ambil contoh, lihat kendaraan berseliweran di jalanan. Kalau Anda bisa utak-atik kendaraan, kenapa tidak coba buka usaha bengkel? Biar lebih spesifik layanannya, buat bengkel yang siap dipanggil kapan saja, kalau perlu 24 jam!
2. Tirukan. Untuk menjalankan bisnis yang berhasil, coba tirukan bisnis yang ramai mendapat pelanggan di sekitar Anda. Misalnya Anda melihat pedagang bakso yang ramai. Coba, lihat apa yang membuatnya laris. Apakah lokasinya, rasanya, atau mungkin pelayanannya yang unik. Tirukan saja, apa kunci sukses yang membuatnya ramai.
Salah satu cara meniru yang sekarang sedang tren yaitu usaha dengan sistem waralaba. Pemilik usaha dengan sistem waralaba sebenarnya sudah merelakan usahanya di-copy paste oleh jaringan waralabanya, dan itu sah-sah saja, bahkan senang karena jaringan usahanya makin membesar. Karena itu, jangan segan jika bertemu dengan bisnis yang ramai, kalau mau ajaklah kerja sama, dengan begitu dalam meniru langkah suksesnya Anda bisa lebih pasti.
3. Modifikasi. Kalau sudah menemukan jenis usaha yang akan dicontoh, jangan asal contek saja. Ubahlah berdasar kreativitas Anda. Misalnya biar makin ramai Anda gunakan cara yang unik, contoh bikin bakso yang kotak, atau bakso yang dibakar. Gunakan pula promosi yang unik. Misalnya beri kejutan gratis bayar untuk konsumen mangkuk ke-100, serta berbagai jenis promosi unik lainnya.
Bagaimana, sudah mulai mendapat gambaran? Yang penting, jika sudah menemukan jenis usaha yang ingin Anda geluti, segera take action! Lakukan dengan sepenuh hati dan terjuni dengan tekad kuat agar berhasil. Ingat. Peluang ada di mana-mana, tapi peluang baru benar-benar jadi uang kalau Anda mau mewujudkannya.
Oleh : Agoeng Widyatmoko - Konsultan independen usaha kecil (UKM)


BISNIS MODEL ATM
(Dessy Danarti, Penulis Buku “Dari Hobi menjadi Hoki”, Penerbit Andi, 2005)

Apakah saat ini Anda sedang mempertimbangkan untuk berwirausaha? Jika ya, tentu langkah pertama adalah menemukan ide usaha. Sayangnya, peluang usaha tidak mudah didapatkan. Banyak orang gagal berwirausaha lantaran salah menentukan ide usaha. Mungkin juga Anda pernah mengalaminya.
Kegagalan, apalagi bila disertai resiko kehilangan modal yang besar, memang menjadi momok bagi pelaku usaha. Gagal, bukan berarti angka mati bagi wira usahawan sejati. Namun, tidak semua orang memiliki sikap mental positif untuk menerima kenyataan gagalnya usaha.
Salah satu penyebab kegagalan adalah menjalankan usaha karena ikut-ikutan atau “me too”. Saat sedang trend pisang pontia, maka orang berlomba-lomba membuat gerai yang sama. Begitu juga saat usaha refill air minum sedang naik daun, bisa dipastikan bermunculan gerai ini di mana-mana. Lalu, apa yang terjadi? Banyak pemain menyebabkan peminat terbagi dan omzetpun menurun. Belum lagi saat trend berganti, usaha “me too' seperti inipun banyak yang jatuh berguguran.
Lantas apa yang sebaiknya kita lakukan? Gunakan saja metode ATM = Amati, Tiru, dan Modifikasi. Maksudnya adalah sah-sah saja bila mengamati dan meniru bisnis lain. Tapi, jangan lupa memberikan modifikasi pada usaha yang dijalankan tersebut. Modifikasi dilakukan dengan jalan menyesuaikan bisnis dengan kondisi yang ada. Alasannya, setiap kondisi bisnis yang berbeda akan memiliki masalah yang berbeda. Metode inipun dijalankan oleh kebanyakan industri di China dan Jepang. Seringkali mereka berhasil memodifikasi sehingga bisa menghasilkan barang baru yang lebih canggih ketimbang barang aslinya.
Metode ATM juga diterapkan oleh Dahlan Iskan dalam membesarkan grup usaha Jawa Pos dan usaha penerbitan koran daerahnya. Apa yang dilakukannya? Salah satunya dalam riset pasar. Umumnya, untuk meneliti potensi pasar suatu daerah, tentunya dibutuhkan riset mendetail dan biaya yang besar. Nah, Dahlan menjadikan langkah ekspansi sebuah bank swasta ternama sebagai patokan dalam menilai potensi pasar suatu daerah. Bila suatu daerah belum ada cabang bank swasta tersebut, Dahlan pasti tidak akan memasukkan daerah itu sebagai sasaran ekspansi usahanya. Cara ini rupanya cukup manjur. Terbukti dalam waktu relatif singkat, Jawa Pos sudah meraja di daerah-daerah seluruh Indonesia.
Simak juga pengalaman Faif Yusuf yang kini tengah melenggang dengan bisnis Kafana Distro-nya. Saat memulai usaha pertama kali, bisa dikatakan ia termasuk ikut-ikutan, tapi kemudian usaha itu gagal. Belajar dari kegagalan itu, Faif pun berupaya membangun bisnis baru dengan menerapkan metode ATM. Ia membuka Kafana Distro yang menjual berbagai pakaian muslim. Sebelumnya, Faif terlebih dahulu mengadakan tes pasar, menguji kelayakan usaha, kemudian juga menganalisis matching atau tidaknya bisnis dengan kondisi yang ada. Langkah ini dimulai dengan memasarkan pakaian muslim dari rumah. Karena respon pasar bagus, jadilah ia mendirikan Kafana Distro di bulan Maret 2007 lalu.
Namun, Faif menyadari bahwa banyak sekali pemain dalam usaha sejenis. Lantas ia pun menawarkan sesuatu yang berbeda pada konsumen. Ini sebagai nilai tambah hasil modifikasi bagi usahanya. Ia menyediakan layanan pelatihan singkat cara memakai jilbab pada pembelinya. Juga siap melayani pesanan dengan desain dari pelanggan.
Karena demikian hemat dan ringkas, metode ATM ini sangat dianjurkan bagi pengusaha pemula atau karyawan yang ingin merintis usaha sampingan. Apalagi jika memutuskan menjadi follower, bukan trendsetter. Karena, selain lebih mudah, juga membutuhkan modal tidak terlalu besar. Bayangkan bila membuka usaha yang sama sekali baru, tentu dibutuhkan riset yang mendalam dan mahal. Juga, pastinya lebih mudah memodifikasi ketimbang menciptakan sesuatu yang baru.
Misalnya saja Anda ingin membuka warung makan kaki lima. Amati dulu warung makan yang laris. Temukan rahasia dan strateginya. Setelah itu, berikan nilai tambah sebagai modifikasinya. Apakah dengan memberi layanan yang cepat, harga lebih murah, tempat lebih bersih dan menu yang sehat serta hygienis.Mungkin juga ada layanan antar bagi pelanggan yang malas keluar rumah?
Nah, saatnya Anda mencoba metode ATM ini. Anda pasti akan mendapatkan banyak ide usaha dengan melakukan brainstorming cara-cara memodifikasi usaha yang Anda pilih. Selamat berusaha.



CARILAH MASALAH
Mungkin judul yang saya kemukakan di atas terdengar cukup provokatif. Betapa tidak, wong orang biasanya mencari cara untuk menyelesaikan masalah, ini malah menyuruh mencari masalah.

Tunggu dulu! Yang saya maksud di sini bukan ingin menambah pusing Anda sekalian dengan menambah masalah. Tapi, yang ingin saya sampaikan, adalah bagaimana Anda bisa menjadi sumber solusi dan memetik peluang di tengah masalah yang ada di sekeliling Anda.

Masalah keuangan misalnya. Tentang manajemen keuangan pribadi atau keluarga. Kalau saya sebut salah satu profesi baru yang sedang naik daun belakangan ini, Anda pasti paham. Yah, masalah keuangan diatasi oleh para perencana keuangan. Munculnya para perencana keuangan belakangan ini seolah mampu menjadi solusi bagi orang-orang yang merasa kesulitan dalam mengelola keuangannya. Sebab, tak jarang, belum waktunya gajian, uang sudah habis dibelanjakan. Nah, bukankah ini sebuah masalah? Maka kemudian, para perencana keuangan ini tampil laksana seorang dokter yang memberi resep jitu bagi pasiennya agar tak lagi defisit saat menjelang tanggal tua.

Bagi saya, para perencana keuangan ini adalah para "pencari masalah" yang jeli melihat peluang di tengah masalah orang lain. Tapi, kemudian muncul pertanyaan. Loh, itu kan sebuah pekerjaan spesifik yang membutuhkan keahlian. Dan, tak semua orang bisa?

Baiklah. Jika itu pertanyaan yang mampir di benak Anda, saya akan beri contoh lain "para pencari masalah" yang sukses mendulang untung dari masalah orang lain. Anda pernah jengkel dengan tikus, nyamuk, kecoa, atau lalat yang sering mengganggu kenyamanan dalam rumah Anda? Atau, Anda juga direpotkan dengan banyaknya rayap yang merusak perabotan kayu Anda? Jika ya, pernahkah Anda mendengar jasa pembersihan kutu dan serangga di dalam rumah? Yah, itulah salah satu peluang usaha bagi mereka yang jeli memanfaatkan masalah yang sering terjadi di rumah tangga akibat datangnya binatang pengganggu itu. Dan, tahukah Anda, bahwa para pembasmi binatang pengganggu itu bayarannya tidak sedikit lo?

Mau contoh lain? Saya yakin bahwa di rumah pasti kadang timbul masalah, misalnya dengan saluran air atau WC mampet. Nah, bukankah ini juga masalah? Lantas, kepada siapa biasanya Anda akan mempercayakan masalah ini agar bisa diatasi?

Biasanya, jarang sekali orang yang mau berusaha mengatasi sendiri. Alasannya? Cari praktisnya. Karena itu, dari sekian banyak pengusaha jasa pembersihan WC atau saluran air, hampir semuanya selalu kebagian order. Ini satu bukti nyata, bahwa hadirnya masalah ternyata memberi peluang yang cukup menggiurkan.

Bagaimana? Sudah mendapat gambaran bukan? Yah, inilah fakta bahwa ternyata hadirnya masalah mampu dijadikan ladang yang menghasilkan bagi sebagian orang yang jeli. Masih banyak profesi atau usaha-usaha lain yang mampu menghasilkan dari adanya masalah. Konsultan perkawinan, konsultan pajak, desain artistik rumah, jasa penerjemah, biro-biro jasa STNK dan SIM, semua itu sebenarnya berangkat dari munculnya masalah. Berbagai profesi tersebut mampu mengeruk keuntungan yang tak sedikit dari hasil menyediakan solusi bagi sebagian orang. Tentu, dibutuhkan ketekunan dan kemampuan untuk menggeluti dan mengelolanya agar terus bisa mendatangkan keuntungan. Namun, satu hal yang pasti, semua itu berawal dari adanya tindakan, alias action. Jadi, tunggu apalagi? Take action!!!

Oleh : Agoeng Widyatmoko - Konsultan Independen Usaha Kecil (UKM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar