Selasa, 20 Oktober 2009

ENTREPRENEUR Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN

Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. (Justin Longenecker Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil).
Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan tepat guna memastikan sukses. (Geoffrey Meredith, Kewirausahaan Teori dan Praktek)
Wirausaha membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa di dalam dan luar negeri.

Daftar ciri-ciri dan sifat memberikan profil dari wirausaha:
Daftar Ciri- Ciri Watak
Percaya Diri Keyakinan, Optimisme
Berorientasi Tugas dan Hasil Kebutuhan Prestasi, Berorientasi Laba, Inisiatif
Tabah, Kerja Cerdas
Pengambil Resiko Suka Tantangan, Kemampuan Mengambil Resiko
Kepemimpinan Mempunyai Jiwa Kepemimpinan, Dapat Memimpin, Dapat Bergaul, Menanggapi Saran
Keorisinilan Inovatif, Kreatif, Serba Bisa
Berorientasi Masa Depan Pandangan ke depan.

Sikap Mental
Beberapa sikap berikut ini akan mengembangkan sikap mental yang baik:
1. Wirausaha mengetahui menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan karena menentukan keberhasilan.
2. Gunakan otak semaksimal mungkin.
3. Orang yang dapat melihat ‘gambaran besar’ adalah orang bersifat wirausaha dan merupakan calon pemimpin bisnis dan masyarakat.
4. Menunjukkan rasa humor dan menyebarkan optimisme masa depan.
5. Pikiran harus terorganisasi dan fokus pada pelbagai problem.

Entrepreneur Harus Memiliki 4 Unsur Pokok (Menurut Peggy & Charles, 1999):
1. Kemampuan (IQ & Skill)
• Membaca peluang # Mengelola
• Inovasi # Menjual
2. Keberanian (EQ & Mental)
• Mengatasi Ketakutan # Keluar Dari Zona Kenyamanan
• Mengendalikan Resiko
3. Keteguhan Hati (Motivasi Diri)
• Ulet, Pantang Menyerah
• Teguh Dalam Keyakinan
• Kekuatan Akan Pikiran (Power of Mind) Bahwa Anda Juga Bisa.
4. Kreativitas
• Mencari Peluang (experiences)

IMBALAN DAN TANTANGAN BERWIRAUSAHA
1. Berupa Laba.
2. Berupa Kebebasan.
3. Berupa Kepuasan Menjalani Hidup.
4. Tantangan: Memerlukan Kerja Keras, Menyita Banyak Waktu, Tekanan Pribadi, Kegagalan, Berkurangnya/ Hilangnya Aset.

KELEMAHAN WIRAUSAHA
1. Pendapatan Tidak Pasti dan Beresiko
2. Memerlukan Bekerja Keras dan Waktu Kerja Panjang
3. Kualitas Hidup Masih Rendah s/d Berhasil. Sebab Harus Berhemat.
4. Tanggungjawab Sangat Besar, Banyak Keputusan Harus Dibuat Walau Kurang Menguasai Persoalan.

3 Klasifikasi Wirausaha:
1. Founders: Dipertimbangkan sebagai wirausaha murni. Founder yang memulai bisnis berdasarkan barang dan jasa yang sudah diimprovisasi. Ketika bertindak sebagai Founder membawa perusahaan menjadi nyata dengan melakukan surveri di pasar, mencari dana, dsb.
2. General Manager: Yang mengepalai (bertanggungjawab) operasi perusahaan di dalam menjalankan bisnisnya.
3. Franchise: Adanya batasan dan tuntunan yang diberikan dalam hubungan kontrak kerja dengan Franchisor.

KEMENANGAN WIRAUSAHA
1. Tujuan Konsumen : Kesempatan bisnis muncul bagi yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang diinginkan oleh konsumen. Bisnis UKM mempunyai peluang besar dalam pelayanan jasa yang lebih baik karena lebih personal. Sehingga timbul kepuasan konsumen secara penuh.
2. Integritas dan Tanggungjawab : Masa depan lebih baik bagi perusahaan yang meningkatkan kualitas produksi dan pelayanan jasa yang memuaskan. Konsumen bereaksi terhadap bukti integritas karena mereka menyadari tentang etika. Pengalaman mengajarkan apa yang dikatakan iklan seringkali tidak tepat.
3. Inovasi : Wirausaha adalah inovator, yang melihat secara berbeda dan kadang melihat cara yang lebih baik dalam melakukan satu hal. 50% dari semua penemuan baru di USA berasal dari perusahaan kecil dan baru.

4 Jalur Menuju Dunia Usaha:
1. Memasuki Bisnis Keluarga.
2. Membuka Bisnis
3. Membeli Bisnis Yang Telah Ada.




JOURNAL:
TANTANGAN MEMULAI WIRAUSAHA

Sebagian besar rintangan memulai berwirausaha sesungguhnya berasal dari diri sendiri. Orang yang mampu memulai usaha adalah orang yang mampu menghilangkan mental blocking, mengalahkan diri sendiri. Karena, hambatan terbesar bersalah dari diri kita sendiri.

1. MODAL. Rintangan inilah yang paling sering dikeluhkan orang ketika akan memulai usaha. Tanpa modal mana mungkin bisa membangun sebuah usaha. Tetapi bukti memperlihatkan bahwa banyak orang yang benar-benar bisa memulai usaha dengan modal yang relatif kecil.
Baruno, produsen sandal dari eceng gondok, bermodal awal Rp 15 ribu untuk membeli 5 kg eceng gondok. Omzet usahanya pada tahun 2000 lebih dari Rp 100 juta perbulan.
Purdie Chandra, raja bisnis bimbingan tes, bermodal awal (pada 1982) sebesar Rp 300 ribu. Sujak Widodo, dengan ‘modal dengkul’ mendirikan bengkel sepeda motor yang pada tahun 1994 mencapai omzet Rp 70 juta perbulan. Anak Agung Gede Kurnia, pemilik Agung Rai Museum of Art di Ubud Bali, memulai usaha tanpa modal.

2. USIA. Ada pula yang enggan berwirausaha karena merasa diri masih terlalu muda. Tetapi sebaliknya, ada juga yang berasalan karena sudah terlalu tua. Rasanya aneh, karena dua alasan ini saling bertentangan.
Soal usia yang masih terlalu muda, kenyataannya Dave Thomas, pendiri Wendy’s Restaurant memulai usaha rumah makan pada usia 15 tahun. Oprah Winfrey, pembawa acara yang terkenal di dunia, memutuskan untuk mendapatkan penghasilan dengan bakat bicaranya pada usia 12 tahun.
Bill Gates, mulai berdikari pada usia 13 tahun yang kemudian pada usia 19 tahun mendirikan Microsoft bersama Berry Gordy. James E Casey pendiri UPS (United Parcel Service) memulai usahanya di usia 15 tahun.
Atau contoh yang melegenda, di usia 66 tahun, Kolonel Sanders baru memulai usaha dengan mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC) dan berhasil gemilang di usia 80 tahun.
Jika usia setengah baya dianggap terlalu tua untuk merintis usaha baru, tidak demikian dengan Ray McDonald’s Kroc. Si penjual hamburger kelas dunia itu memegang prinsip anggur, yaitu makin tua usia makin berjaya. Bekas penjaja mesin milkshake ini memulai usaha pengembangan restoran waralba cepat saji McDonald’s pada usia yang telah mendekati masa pensiun.

3. BAKAT. Banyak juga yang merasa diri tidak berbakat berwirausaha karena terbelenggu mitos bahwa wirausahawan itu dilahirkan. Sampai di sini pertanyaan muncul, ‘Apakah berwirausaha dapat dipelajari atau dilatih?’
Jawabannya adalah berwirausaha bisa dipelajari dan dilatih.


Ini berdasarkan antara lain dari hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh Brandeis University dan Koch Foundation terhadap para peserta dan alumni program kewirausahaan di National Foundation for Teaching Enterpreneurship, bahwa kewirausahaan dapat diajarkan. Kemudian, pengakuan dari para wirausahawan.
Moris, seorang wirausahawan mengatakan bahwa wirausahawan itu ‘dilahirkan’ sekaligus ‘diciptakan’. Lebih lanjut Moris menyatakan semua orang mempunyai peluang menjadi wirausahawan.
Prof. Musa Asy’arie, seorang wirausahawan, dosen, dan penulis, mengungkapkan dengan tegas bahwa wirausahawan dapat diciptakan. Pakar manajemen Peter F Drucker menulis dalam innovation and Entrepreneurship, ”Setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha, dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada intuisi semata”.
Tentu masih banyak lagi rintangan ketika akan memulai usaha. Misalnya, sistem masyarakat, tingkat pendidikan, lingkungan usaha yang tidak mendukung, takut gagal, dan lalin-lain. Dapat dibuktikan bahwa semua rintangan ini sesungguhnya bermula dari diri sendiri, bermula dari pemikiran diri sendiri.


















SEPULUH LANGKAH MENJADI PENGUSAHA

Jika Anda mau berusaha pasti akan ada jalan. Kemauan dan kemampuan adalah kuncinya dan hanya Anda yang mampu menumbuhkan kemauan menjadi seorang yang sukses dalam bidangnya. Jika Anda telah menjadi seorang pengusaha, telusuri jalan untuk menjadi yang terbaik.
Berikut sepuluh langkah menjadi sosok entrepreneur yang berhasil:
1. Mulailah Dari Mimpi dan Imajinasi Anda. Sebelum manusia bisa sampai di bulan, tak pernah ada yang berpikir bahwa itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud. Namun seseorang telah membuktikannya bahwa mimpi bisa diwujudkan menjadi sebuah kenyataan. Ingat, semua bermula dari sebuah mimpi dan keyakinan akan produk yang akan kita tawarkan. Hanya seorang pemimpi yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan kerterikatan, tak mengenal kata 'tidak bisa' ataupun 'tidak mungkin'.
2. Mencintai Produk atau Servis yang Ditawarkan. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan kepada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Contoh: anda senang merawat tubuh, apabila anda cantik, menarik hati maka orang akan percaya akan produk ditawarkan.
3. Antusiasme, Bekerja Keras dan Keuletan. Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan kita akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
4. Pelajari Dasar- Dasar Dalam Bisnis. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan dasar untuk bisnis yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Anda juga bis amencari guru yang baik untuk perkembangan Anda.
5. Berani Mengambil Resiko termasuk Kegagalan. Ini adalah kunci awal dalam dunia wirausaha, karena hasil yang mungkin dicapai akan proporsional terhadap resiko yang diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan dan menguatkan intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidaklah 'mematikan'. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bilamana sampai itu terjadi, bersiaplah dan hadapilah!
6. Mencari Masukan dan Nasehat Tanpa Mengabaikan Kata Hati. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan 'indera ke enamnya'.
7. Lakukan Komunikasi yang Baik dan Keandalan Menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci-sukses. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangakan usaha pada fase itu.
8. Menjalin Relasi. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
9. Lakukanlah Sekarang Juga. Jika Anda merasa siap maka jangan diulur-ulur lagi, lakukan sekarang juga. (Satulelaki.com)




Sumber:
1. Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil, Justin Longenecker, Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001
2. Kewirausahaan Teori, Geoffrey Meredith, Penerbit Binaman Pressindo, Jakarta, 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar